Tiga Calon Wali Kota Tangsel Optimistis Menangi Pilkada

Image title
Oleh Ekarina
9 Desember 2020, 13:25
Pilkada, Tangerang Selatan, Gibran Rakabuming, Joko Widodo, Covid-19, KPU, Politik .
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beserta pasangan calon Walikota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Muhamad (kedua kanan) dan Rahayu Saraswati (kiri) memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2020). Partai Gerindra resmi menyerahkan rekomendasi pasangan Muhamad dan Rahayu Saraswati untuk maju dalam Pilkada Tangerang Selatan tahun 2020.

Gibran mengatakan, TPS 22 Manahan sudah menjalankan dengan aman, nyaman, dan baik sesuai protokol kesehatan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para petugas yang sudah bekerja keras sehingga berjalan aman dan lancar hingga penghitungan suara nanti.

"Saya mengimbau masyarakat untuk datang ke TPS dipastikan aman, nyaman, dan steril, dan jangan lupa memakai masker," kata Gibran.

Pada Pilkada Surakarta 2020, Gibran berpasangan calon Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa yang diketahui mencoblos di TPS 14 Baluwarti Pasar Kliwon Solo.

GIBRAN RAKABUMING RAKA GUNAKAN HAK PILIHNYA
GIBRAN RAKABUMING RAKA GUNAKAN HAK PILIHNYA (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/wsj.)

Sementara pesaingnya, pasangan calon Bagyo Wahyono- F.X Supardjo (Bajo), juga mencoblos di tempat tinggalnya masing-masing. Calon Wali Kota Bagyo Wahyono di TPS 8 Penumping, sedangan calon wakilnya, Supardjo, di TPS 28 Pajang.

Pilkada 2020 diselenggarakan serentak di 270 wilayah di Indonesia, mencakup meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Penyelenggaraan pemilihan kepala  daerah menuai pro-kontra dilangsungkan di tengah tingginya kasus corona di Indonesia.

Partisipasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 diperkirakan lebih rendah dari target Komisi Pemilihan Umum (KPU) akibat pandemi. Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini pun memperkirakan, rata-rata partisipasi nasional pada Pilkada serentak bisa di bawah 70%.

KPU telah menargetkan partisipasi pemilih untuk Pilkada 2020 sebesar 77,5%. Namun, Titi menilai target tersebut terlalu ambisius untuk dicapai saat ini.

"Kalau rata-rata nasional mencapai 60-65% saja sudah luar biasa di tengah pandemi," kata Titi saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (8/12).

Menurutnya, angka partisipasi pemilih saat gelaran Pilkada memang jauh lebih rendah dibandingkan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden. Terlebih lagi, pesta politik yang digelar saat pandemi dapat menurunkan partisipasi publik.

Pandemi mengakibatkan rendahnya partisipasi publik dalam kampanye yang dilakukan secara terbatas. Selain itu larangan berkumpul mengakibatkan pemilih minim akses terhadap informasi calon pemimpin daerah.

"Karena masyarakat kita lebih suka kampanye tatap muka. Ini juga berkontribusi pada tingkat partisipasi publik pada Pilkada," katanya.

Meski begitu, bukan tidak mungkin penyelenggaraan Pilkada diikuti oleh jumlah partisipan yang tinggi. Syaratnya, adanya pertandingan calon kepala daerah yanng kompetitif seperti Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Jadi faktor calon masih dominan dalam menentukan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya," ujar Titi.

Sebelumnya, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, dari 91% responden yang tahu di daerahnya ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020, sekitar 8% mengaku tidak akan ikut memilih.

Alasannya, sebanyak 38% responden takut tertular atau menularkan virus. Sementara alasan lainnya, sebanyak 28% menganggap pilkada tidak penting dan 27% tidak ada calon yang meyakinkan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...