Jokowi: Ketahanan Kesehatan Dunia Tak Cukup Kuat Menghadapi Pandemi

Happy Fajrian
13 Mei 2022, 08:08
jokowi, covid-19, ktt covid-19
Sekretariat kabinet/twitter
Presiden Jokowi mengajak seluruh dunia bekerja sama membangun ketahanan kesehatan yang lebih kuat agar siap menghadapi pandemi.

“Infrastruktur dasar harus memadai dan siap menghadapi pandemi. Di tingkat global, setiap negara, besar maupun kecil, kaya atau miskin harus memiliki akses yang setara terhadap solusi kesehatan,” ujarnya.

Dua, akses pembiayaan kesehatan yang memadai. Pasalnya tidak semua negara memiliki sumber daya untuk memperbaiki infrastruktur kesehatan. Oleh karena itu, kata Jokowi, diperlukan mekanisme pembiayaan kesehatan baru yang melibatkan negara donor dan bank pembiayaan multilateral.

“Dukungan pembiayaan kesehatan harus dilihat sebagai investasi dan tanggung jawab bersama mencegah pandemi,” kata mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini.

Tiga, pemberdayaan, kapasitas kolektif, dan kerja sama antar negara. Menurut Jokowi, dalam membangun ketahanan kesehatan yang lebih kuat, dibutuhkan kerja sama riset, transfer teknologi, dan akses ke bahan mentah yang setara.

“Tidak boleh ada monopoli rantai pasok industri kesehatan, diversifikasi pusat produksi obat, vaksin, serta alat diagnostik dan terapeutik harus dilakukan. Dengan kapasitasnya, Indonesia siap menjadi hub produksi dan distribusi vaksin di kawasan,” ujarnya.

Jokowi menegaskan bahwa Presidensi Indonesia di G20 memberikan perhatian besar terhadap kerja sama secara inklusif yang membutuhkan peran dan keterlibatan semua negara, WHO, dan penguatan multilateralisme.

“Tidak boleh ada yang tertinggal dalam upaya kita membangun kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat,” tukasnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...