Biden Menang, Persaingan Teknologi Tiongkok dan AS Diramal Berlanjut

Fahmi Ahmad Burhan
10 November 2020, 10:06
Biden Menang, Persaingan Teknologi Tiongkok dan AS Tetap Berlanjut
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/WSJ/cf
Calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden berbicara tentang hasil pemilihan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Jumat (6/11/2020).

Beijing pun berupaya mengurangi ketergantungan pada pasar luar negeri dan Tiongkok. Negeri Tirai Bambu bahkan menghabiskan miliaran dolar untuk mendorong industri memori atau cip (chipset) dalam negeri.

Tiongkok juga berencana merilis cetak biru terkait teknologi skala global, China Standards 2035 pada tahun ini. Cetak biru yang disebut ‘hype’ itu merupakan bagian dari rencana besar Tiongkok mengembangkan teknologi skala dunia. 

Berdasarkan laporan Bain and Company bertajuk ‘Technology Report 2020’, eksekutif di perusahaan teknologi di dunia menyadari bahwa ekosistem ekonomi AS dan Tiongkok mulai terpisah. Konflik ini berpotensi memaksa mereka untuk mengambil keputusan sulit terkait rantai pasokan, produk, pelanggan, karyawan, dan bahkan batasan organisasi ke depan.

“Saat langkah menuju pemisahan terus berlanjut, lebih banyak perusahaan teknologi akan meninjau kembali strategi bisnis di AS dan Tiongkok,” demikian tertulis pada laporan Bain, yang dirilis pada Oktober lalu (20/10).

Bain menilai, mereka akan berusaha menyeimbangkan target bisnis di masing-masing negara, sekaligus mengalahkan pesaing. “Kompleksitasnya tinggi, tetapi hadiahnya yakni akses berkelanjutan ke pasar teknologi global yang besar,” demikian dikutip.

Hadiah yang dimaksud yakni pasar Cina, yang akan mulai terbatas untuk perusahaan AS. Negeri Panda berkontribusi 25% terhadap permintaan server, jaringan, laptop, dan ponsel pintar (smartphone) global.

Meski begitu, partai penyokong Biden, Demokrat mengkritik perang tarif Trump dengan Tiongkok, karena memengaruhi impor berbagai produk teknologi. Biden juga mengataan, negosiasi Trump merugikan warga Amerika. "AS butuh aturan dan proses baru untuk mendikte hubungan perdagangan dengan negara asing," kata Biden.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...