Potensi Merger Dua Startup ‘Super’ Gojek dan Tokopedia Kian Dekat

Desy Setyowati
25 Januari 2021, 14:30
Potensi Merger Dua Startup ‘Super’ Gojek dan Tokopedia Kian Dekat
123rf.com
Ilustrasi

Oleh karena itu, Fithra menilai bahwa merger Gojek dan Tokopedia tidak hanya menguntungkan mitra UMKM, tetapi juga konsumen. “Dengan skala ekonomi yang semakin besar, keduanya bisa beroperasi lebih efisien sehingga cost per output dan cost per production rendah. Ini menguntungkan konsumen dan mitra penjual UMKM di platform,” ujar dia.

Selain itu, ia menilai bahwa merger Gojek dan Tokopedia akan memicu efek bandwagon yaitu menginspirasi pelaku bisnis lain untuk mengambil langkah serupa. “Pandemi corona ini mempercepat the future of economic. Kondisi yang seharusnya terjadi dalam lima sampai 10 tahun menjadi lebih cepat karena situsi sulit,” katanya.

Pasar Tokopedia dan Gojek yang Direbut oleh Shopee - Grab

CEO perusahaan venture builder yang berbasis di Singapura, Momentum Works, Li Jianggan menilai bahwa mengintegrasikan bisnis yang digabungkan bisa jadi sulit. Apalagi, untuk sektor yang berbeda dan tanpa pihak yang memimpin secara jelas.

Sedangkan selama ini, Tokopedia memanfaatkan Gojek dan Grab untuk pengiriman barang. Dari sisi pembayaran, Tokopedia dan Grab berinvestasi di OVO. “Merger ini, dalam dua kata, sangat kompleks,” demikian kata Li dalam kolom opini di SCMP, akhir pekan lalu (7/1).

Meski begitu, ia mengatakan bahwa Tokopedia dan Gojek kehilangan uang dan pangsa pasar. “Menggalang dana tambahan dari pasar swasta menjadi sangat sulit, dan SoftBank, investor utama Tokopedia, secara terbuka mengatakan tidak akan menalangi perusahaan portofolio mana pun,” demikian dikutip.

Oleh karena itu, menurutnya kedua perusahaan mencari cara untuk lolos dari situasi ini. Salah satu caranya dengan mengkaji merger. “Supaya merger masuk akal, entitas gabungan tidak hanya membutuhkan cerita, tetapi juga jalur yang layak untuk menangkis persaingan, mencapai profitabilitas, dan kemampuan mengeksekusi dengan baik,” demikian dikutip.

Seperti disebutkan sebelumnya, sumber DealStreetAsia mengatakan bahwa Tokopedia kemungkinan bakal melepas saham di OVO, jika jadi merger dengan Gojek. Ini karena decacorn Indonesia memiliki GoPay.

Berdasarkan laporan terakhir DealStreetAsia, Tokopedia memiliki 36,1% saham di induk OVO, Bumi Cakrawala Perkasa. Co-founder yakni Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya juga mempunyai 5% saham, melalui PT Wahana Innovasi Lestari yang diakuisisi dari Grab pada Februari 2020. Sedangkan Grab Inc menguasai 39,2% saham.

Riset DailySocial menunjukkan bahwa GoPay menempati peringkat teratas pada tahun lalu. Angkanya tertera pada Databoks di bawah ini:

Sedangkan data Bank Indonesia (BI), OVO menguasai pasar uang elektronik di Indonesia yakni 20% pada 2019. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

20152019
PerusahaanPangsa pasar %PerusahaanPangsa pasar %
Bank Mandiri20OVO20
BCA19Bank Mandiri19
XL Axiata19GoPay19
BRI10DANA10
Telkomsel10BCA10
Bank Mega1,1BRI6,3
BNI1LinkAja5,8
Bank DKI0,8ShopeePay3,7
Indosat0,4BNI1,3
CIMB Niaga0,1Doku1,2

Sumber: BI

Senada dengan Li Jianggan, analis dari perusahaan riset dan konsultan M2insights yang berbasis di Singapura menyampaikan bahwa Tokopedia dan Gojek telah kehilangan pangsa pasar di Indonesia dari Shopee dan Grab.

“Kami belum melihat bagaimana produk mereka saat ini akan saling melengkapi. Meski demikian, kami memperkirakan kedua perusahaan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar e-commerce, pesan-antar makanan, dan berbagi tumpangan di Indonesia,” katanya dikutip dari DealStreetAsia, pekan lalu (22/1).

Di Indonesia, Shopee memimpin dari sisi jumlah kunjungan. Angkanya tertera pada Databoks berikut:

Riset Snapcart dan MarkPlus, jumlah transaksi ShopeePay lebih banyak dibandingkan OVO dan GoPay selama Juni Agustus 2020. Hasil survei Snapcart dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Hasil survei Snapcart selama September-Desember dan Ipsos pada Oktober 2020 pun menunjukkan, ShopeePay memimpin layanan pembayaran digital di Nusantara di masa pandemi Covid-19.

Sedangkan pangsa pasar Grab di bidang pesan-antar makanan dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Transaksi pesan-antar makanan di Asia Tenggara pada 2020
Transaksi pesan-antar makanan di Asia Tenggara pada 2020 (Momentum Works)

Namun, pengacara teknologi di firma hukum global Withers, Joel Shen menilai bahwa membentuk perusahaan induk bagi Gojek dan Tokopedia merupakan yang paling ideal. Keduanya dapat menghindari dua situasi sulit yakni berkenaan dengan ketidaksetaraan dan persoalan hukum.

Selain itu, struktur tersebut memungkinkan kedua startup jumbo mempertahankan pangsa pasar dan memperbesar akses ke ekosistem satu sama lain.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...