Biden Ikuti Kebijakan Trump Hadapi Monopoli Big Tech AS dan Tiongkok

Desy Setyowati
20 Januari 2021, 15:40
Cara Biden Lanjutkan Kebijakan Trump terhadap Big Tech AS dan Tiongkok
123.RF
Ilustrasi

Facebook mengakuisisi Instagram US$ 1 miliar pada 2012. Kemudian WhatsApp US$ 19 miliar dan Oculus US$ 2,3 miliar pada 2014. Setidaknya raksasa teknologi ini telah mengambil alih 87 perusahaan sejak 2005.

Perkembangan jumlah pengguna Instagram dan WhatsApp setelah diakuisisi oleh Facebook
Perkembangan jumlah pengguna Instagram dan WhatsApp setelah diakuisisi oleh Facebook (Statista)
Gambaran bisnis Facebook
Gambaran bisnis Facebook (Visual Capitalist)

Sebelumnya, Subkomite Kehakiman Kongres AS juga merilis laporan terkait praktik monopoli yang dilakukan oleh raksasa teknologi. Mereka pun menyerukan reformasi UU Antimonopoli.

Isi laporan tersebut secara rinci dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

AppleMengenakan pungutan 30% atas setiap transaksi di App Store
AmazonDianggap menciptakan konflik kepentingan atas dominasi layanan komputasi awan (cloud) dan lainnya
Google·  Dituduh ‘memanipulasi’ hasil di mesin pencarian untuk mendukung produk sendiri atau tertentu. Google menguasai 90% pasar mesin pencarian di AS·  Menggunakan kekuatan atas akses data pengguna untuk menutup persaingan
FacebookDiduga memonopoli industri media sosial dengan mengakuisisi Instagram dan WhatsApp

Sumber: CNBC Internasional

Sikap Biden terhadap Perusahaan Teknologi Tiongkok

Selain terkait antimonopoli big tech AS, Biden dinilai bakal melanjutkan kebijakan Trump dalam menekan perusahaan teknologi Tiongkok. Brian Deese, yang dipilih oleh Biden untuk memimpin Dewan Ekonomi Nasional mengatakan bahwa Negeri Panda merupakan pesaing utama AS.

“Kompetisi ini akan menjadi salah satu tantangan utama abad ini,” kata Brian dikutip dari Asia Nikkei, pekan lalu (11/1). Ini ia sampaikan dalam pameran elektronik dan teknologi konsumen terbesar, CES di mana para eksekutif dan pakar teknologi dari seluruh dunia berkumpul.

Namun, pemerintahan Biden akan memprioritaskan investasi dalam negeri di sektor teknologi alih-alih merugikan perusahaan Tiongkok dengan memberlakukan tarif dan larangan ekspor.

Selama kampanyenya, Biden pun memperkenalkan agenda ‘Beli Amerika’, yang mencakup US$ 300 miliar untuk teknologi baru, mulai dari kendaraan listrik hingga 5G. Ini area yang sudah digarap serius oleh Tiongkok.

"Salah satu elemen terpenting dari visi presiden terpilih tentang bagaimana menghadapi persaingan yakni kami perlu membangun kembali wilayah inti kekuatan AS,” ujar Brian. “Kami akan berfokus pada investasi di dalam negeri, ekonomi, dan demokrasi.”

Ia mengatakan, kolaborasi dengan sekutu AS akan menjadi kunci lain untuk menangkis kekuatan teknologi dan ekonomi Tiongkok.  “Kami akan mengambil pendekatan multilateral,” katanya.

Gambaran bisnis raksasa teknologi Tiongkok
Gambaran bisnis raksasa teknologi Tiongkok (Visual Capitalist)

Sebelumnya, wakil presiden firma riset IDC, Bryan Ma mengatakan bahwa Biden memilih pendekatan baru yakni dengan menggaet sekutu. “Ini jika demi kepentingan AS,” kata Biden dalam laporan World Journal, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), bulan lalu (13/12/2020).

Analis Center for Security and Emerging Technology di Georgetown University Will Hunt menilai, strategi menggaet sekutu kemungkinan lebih tepat sasaran dibandingkan cara Trump. Selama ini, politisi dari Partai Republik itu memasukkan lebih dari 50 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam terkait perdagangan.

Yang terbaru, Trump menambahkan Xiaomi ke dalam daftar perusahaan yang dianggap dikendalikan oleh militer Tiongkok. Ia juga memblokir TikTok, meski kebijakan itu ditangguhkan karena beberapa pengadilan menolak pemblokiran.

Trump juga mencabut lisensi perusahaan AS untuk bekerja sama dengan raksasa teknologi Tiongkok. Kebijakan ini diambil pada Senin (18/1) atau dua hari sebelum pergantian kepemimpinan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...