Subsidi Motor Listrik Masih Sepi Peminat, Ini Sederet Penyebabnya
Menurut Budi untuk bisa meningkatkan penyerapan pembelian motor listrik, pemerintah juga harus mendorong industri atau pabrik kendaraan listrik yang baru berproduksi, dengan membantu secara financial, kesiapan organisasi nya, hingga kesiapan Sumber Daya Munisia (SDM)-nya.
“Industri motor listrik yang relatif masih baru seperti baru berproduksi setahun atau kurang dari setahun, pemerintah harus bantu, karena itu berpengaruh terhadap penyerapan pembelian motor listrik,” ujarnya.
Besar Subsidi Konversi Motor Listrik Naik
Sebelumnya, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) resmi menaikkan subsidi konversi motor listrik. Terdahulu insentif yang diberikan sebesar Rp 7 juta sekarang menjadi Rp10 juta.
Bertambahnya besar subsidi dari pemerintah tersebut bertujuan guna meningkatkan minat masyarakat. “Rp10 juta yang diputuskan buat konversi. Mulai sekarang juga sudah jalan,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/9).
Lebih lanjut ia menjelaskan kenaikkan besaran subsidi hanya berlaku pada model konversi. Sementara untuk pembelian motor listrik biasa masih tetap di angka Rp 7 juta.
Dia menyebutkan, manfaat yang dihasilkan dari program konversi motor listrik tersebut yaitu, dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi, kemudian biaya swab baterai untuk konversi motor listrik jauh lebih murah.
Tak hanya itu, dia mengatakan program konversi motor listrik juga akan meningkatkan ketahanan energi nasional dan cadangan devisa negara. Pasalnya, jumlah sepeda motor BBM yang mengaspal sekarang mencapai 120 juta unit.