Inpex Akuisisi 31,35% Saham Proyek Panas Bumi Rajabasa Lampung

Muhamad Fajar Riyandanu
9 Januari 2023, 19:21
inpex, panas bumi,
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.
Ilustrasi proyek pembangkit listrik panas bumi.

Sebelumnya, Inpex juga telah bergabung di dalam proyek PLTP Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan melalui akuisisi saham 27,4% milik Engie.

Sebelum masuknya Inpex, proyek PLTP ini dikerjakan secara bersama melalui skema usaha patungan atau Joint Venture (JV) antara Engie, Marubeni Corporation, Tohoku Electric Power Co., Inc. dan perusahaan swasta Indonesia PT. Supreme Energy.

"Inpex berusaha untuk meningkatkan dan menekankan inisiatif energi terbarukan, yang merupakan salah satu dari 5 bisnis nol bersih yang digariskan dalam 'Visi Inpex 2022'," tulis manajemen Inpex dalam siaran pers yang dikutip pada Senin (31/10/2022).

Chief Executive Officer PT. Supreme Energy, Nisriyanto, mengatakan bergabungnya Inpex menguatkan sinergi dalam pengoperasian PLTP Rantau Dedap. Dia pun yakin, masuknya Inpex kan sangat membantu Supreme Energy meningkatkan kapasitas pembangkitan.

"Inpex memiliki saham sebesar 27,4% di PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), dengan latar belakang Inpex di industri migas di Indonesia selama ini, tentunya kami menyambut gembira atas partisipasi Inpex ini," kata Nisriyanto lewat pesan singkat WhatsApp pada Senin (31/10/2022).

Sebagai Informasi, PLTP Rantau Dedap saat ini beroperasi secara komersial berkapasitas 98,4 mega watt (MW) dan menghasilkan volume listrik yang setara dengan apa yang dikonsumsi setiap tahunnya oleh sekitar 450.000 rumah tangga di Sumatera.

Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit yang menggunakan sumber panas bumi ini rencananya akan dipasarkan ke pembangkit listrik PLN selama periode 30 tahun sejak dimulainya operasi komersial di Desember 2021. PLTP Rantau Dedap memiliki 6 sumur eksplorasi berupa RD-B1, RD-B2, RD-C1, RD-I1, RD-I2, RD-C2.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...