Pengembangan Hidrogen di Indonesia Terkendala Investasi dan Regulasi

Muhamad Fajar Riyandanu
10 Januari 2023, 18:32
hidrogen, energi bersih,
Toyota.com
Ilustrasi mobil sel bahan bakar hidrogen buatan Toyota, Mirai.

Potensi pemanfaatan hidrogen hijau yang punya sifat fleksibel dan serba guna dipandang sebagai daya tarik para investor. Hidrogen hijau bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sektor energi, kimia, hingga metalurgi.

"Namun, ini membutuhkan kebijakan untuk membantu menurunkan biaya produksi energi terbarukan sebagai syarat utama penyumbang biaya produksi hidrogen hijau," tulis laporan tersebut.

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, mengatakan bahan bakar hidrogen dan amonia dapat digunakan sebagai bahan bakar kapal, kereta api, truk berat, dan bus.

Selain dimanfaatkan sebagai sumber energi kendaraan, hidrogen dan amonia juga bisa dijadikan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik.

Feby mengatakan, pengembangan hidrogen dan amonia di dalam negeri masih belum optimal karena minimnya infrastruktur dan tingkat harga yang belum ekonomis. Selain itu, Feby mengatakan, sejauh ini pemerintah belum mengeluarkan regulasi khusus yang mengatur pengembangan hidrogen dan amonia.

Menurut Feby, produksi hidrogen di seluruh Indonesia saat ini berkisar antara US$ 5 sampai US$ 10 per kilogram (kg). Harga ini dinilai kurang bersaing dan jauh lebih tinggi dari biaya produksi bahan bakar konvensional lain yang berada di kisaran US$ 4 per kg.

"Kurangnya pembangunan infrastruktur hidrogen dan juga tingginya biaya produksi hidrogen dari energi lainnya Dan ketika kita melihat harganya saat ini tidak bisa bersaing dengan bahan bakar lain," kata Feby di Paviliun Indonesia COP27 Mesir akhir tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...