Luhut Ungkap Investasi BYD Segera Terealisasi, Tunggu Insentif Terbit
Agus mengatakan saat ini Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan masih membahas pemberian mekanisme tersebut secara rinci. Ia menargetkan aturan insentif mobil listrik terbit pada tahun ini.
"Jujur saja sudah banyak sekali calon investor EV yang sudah menyatakan komitmen dan menunggu kebijakan insentif ini," kata Agus di Jakarta International Expo, Rabu (23/8).
Dia menjelaskan insentif yang diberlakukan akan lebih kompetitif dari negara tetangga. Pasalnya, menurutnya, mayoritas negara hanya memberikan insentif serupa hingga 2025, sedangkan pemerintah berencana memberlakukan insentif tersebut hingga 2026.
Agus mencontohkan Thailand yang memberikan insentif pembebasan pajak impor EV CBU pada 2024-2025. Menurutnya, Thailand memberikan insentif tersebut berdasarkan kapasitas produksi.
Agus menjelaskan kuota impor EV CBU yang bebas pajak impor sama dengan jumlah produksi penerima insentif di Thailand. Menurutnya, syarat tersebut akan naik menjadi 1,5 produksi mobil untuk satu unit EV CBU pada 2025. "Kalau di Indonesia sampai 2026. Kami mau mereka segera masuk berbondong-bondong," ujarnya.
Insentif tersebut hanya diberikan pada calon investor yang sudah memasukkan rencana produksi dan investasinya ke pemerintah. Rencana tersebut akan menentukan kuota impor CBU yang akan diberikan oleh pemerintah.
Kuota impor mobil EV CBU akan terus bertambah seiring realisasi investasi. Oleh karena itu, calon investor yang mencabut rencananya saat masa insentif berlangsung akan dikenakan sanksi.
SAFE Forum 2023 akan menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang akan mengisi 15 lebih sesi dengan berbagai macam topik. Mengangkat tema "Let's Take Action", #KatadataSAFE2023 menjadi platform untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan yang disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau. Informasi selengkapnya di sini.