IHSG Diramal Kembali Menguat, Saham Bank dan Tambang Direkomendasikan
Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) di rentang harga 1.695 - 1.715. BBTN saat ini membentuk wave (ii) dan dapat terkoreksi hingga Fibonacci Retracement 50% dari wave (i) di 1.695 sebagai target koreksi menengahnya.
Selain itu, ia menyarankan untuk hold atau trading buy pada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di rentang harga 2.250 - 2.300. Ia memperkirakan, ADRO membuka jalan untuk membentuk wave (v) dari [c] dari Y, dengan potensi kenaikan di 2.500 jika bisa ditutup di atas Fibonacci Retracement 61,8% di 2.330 sebagai resistance.
Ia juga menyarankan untuk hold atau take profit sebagian di level 5.075 pada PT Vale Indonesia Tbk (INCO). INCO diperkirakan dapat melanjutkan fase uptrend menuju puncak wave (a) di 5.175 sebagai resistance krusial.
Ivan memperkirakan ada peluang penguatan terbatas ke 5.250 apabila INCO dapat menembus 5.175.
Sedangkan CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramal, indeks berpotensi bergerak menguat terbatas pada rentang 6.702 - 6.954.
Ia mengatakan, pergerakan IHSG yang berhasil mencetak rekor baru all time high pada penutupan perdagangan kemarin, ditunjang oleh arus aliran modal masuk atau capital inflow ke pasar modal Indonesia.
"Selain itu, potensi pergerakan masih akan diwarnai oleh laporan kinerja emiten yang disinyalir stabil sepanjang 2021," kata William dalam risetnya.
Ia merekomendasikan investor untuk memantau saham BBCA, PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Astra International Tbk (ASII).