Bayar Utang ke Bank DKI, Ancol Terbitkan Obligasi Rp 731 Miliar

Image title
25 Januari 2021, 19:29
ancol, obligasi, bumd dki jakarta, bumd jakarta, pariwisata, hiburan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), obligasi ancol, utang ancol, dki jakarta, bisnis pemprov jakarta
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Wahana permainan saat berwisata di Dufan, Ancol.

Tidak hanya utang obligasi, Jaya Ancol juga memiliki utang kepada PT Bank DKI dengan dua fasilitas kredit yang bakal jatuh tempo dalam waktu dekat. Dana dari obligasi yang akan diterbitkan, sebesar 29% digunakan untuk pelunasan sebagian utang kepada Bank DKI.

Rinciannya, kredit senilai Rp 150 miliar bakal jatuh tempo pada 1 April 2021 dan bakal dibayar lunas oleh Jaya Ancol. Lalu, kredit senilai Rp 300 miliar yang bakal jatuh tempo pada 25 Juni 2021, dibayarkan sebagian sehingga diperkirakan saldi pokok terutang setelah pelunasan senilai Rp 239 miliar.

Tidak hanya untuk membayar utang, sisa dana dari obligasi tahun 2021 sebesar 16%, disisihkan untuk penyertaan modal kepada anak usaha yakni PT Taman Impian Jaya Ancol. Dana itu akan digunakan oleh Taman Impian Jaya Ancol untuk pengembangan kawasan rekreasi dan untuk fasilitas pendukung.

Terdampak Pandemi Covid-19

Manajemen Jaya Ancol mengakui, pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal 2020, berdampak signifikan pada sektor pariwisata, termasuk pendapatan Jaya Ancol. Manajemen harus melakukan penutupan operasionalnya sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 14 Maret sampai 19 Juni 2020 dan 14 September sampai 11 Oktober 2020.

"Dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menekan potensi kenaikan jumlah masyarakat terkena Covid-19 selama masa pandemi. Hal tersebut berdampak pada perolehan pendapatan tahun 2020," kata manajemen Jaya Ancol.

Total pendapatan usaha Jaya Ancol per Oktober 2020 anjlok hingga 70% menjadi hanya Rp 327,63 miliar jika dibandingkan dengan periode sama 2019 yang mencapai Rp 1,09 triliun. Penyebabnya, pendapatan dari tiket tercatat mengalami penurunan hingga 76,91% menjadi Rp 184,64 miliar saja, sedangkan periode sama 2019 mencapai Rp 799,54 miliar.

Pendapatan Jaya Ancol dari segmen pariwisata sangat dipengaruhi oleh faktor musiman, biasanya pengunjung ramai di masa libur sekolah, lebaran, akhir tahun, atau libur nasional. Namun, pada hari-hari tersebut, justru Jaya Ancol terpaksa menutup kegiatan operasionalnya dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah.

"Oleh karena itu, Perseroan meyakini bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga Perseroan tetap melakukan sejumlah mitigasi dan terus melakukan protokol kesehatan ketat agar para pengunjung dapat berwisata dengan aman, nyaman, dan sehat," kata manajemen Jaya Ancol dikutip dari prospektus.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...