Adaro Minerals, Emiten Pertama di BEI dengan Area Greenfields Raksasa
Melalui aksi divestasi tersebut, MC mulai memproduksi batu bara jenis Hard Coking Coal (HCC) yang dikenal dengan nama Lampunut HCC dan Lampunut Green Coal. Batu bara jenis Lampunut HCC ini mulai dikirimkan pertama kali pada Mei 2020.
Nama Adaro Minerals Indonesia sendiri baru muncul pada Agustus 2021, ketika PT Alam Tri Daya Indonesia (ATDI) menyelesaikan akuisisi 99 % kepemilikan LC. Dengan akuisisi ini, nama perusahaan berubah dari Jasapower Indonesia menjadi Adaro Minerals Indonesia.
Adaro Minerals Menambang Area Greenfields Terbesar di Dunia
Sebagai perusahaan pertambangan dan perdagangan batu bara, ADMR melalui lima perusahaan anaknya sudah memiliki lima konsesi tambang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B). Lokasinya berada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah dengan luas hingga 146.579 hektare.
Lima konsesi tambang tersebut diusahakan oleh masing-masing anak perusahaan. Meski begitu, baru dua perusahaan anak ADMR yang sudah beroperasi dan melakukan kegiatan pertambangan, yaitu LC dan MC.
Per tanggal 31 Agustus 2021, kelima PKP2B ini memiliki sumber daya sebesar 980 juta ton batu bara dan cadangan sebesar 170,7 juta ton. Dengan sumber daya tersebut, hingga Agustus 2021 ADMR berhasil menjual batu bara 1,43 juta ton yang dikirim ke Cina, India, Jepang, dan Indonesia.
Dalam laman resmi perusahaan disebutkan bahwa kelima PKP2B ini merupakan bagian dari Cekungan Kutei Atas (Upper Kutei Basin) dengan endapan batu bara metalurgi dari area greenfields (tambang batu bara baru) terbesar di dunia.
Berikut tabel wilayah kontrak PKP2B dari ADMR:
Perusahaan Anak | Luas Area (ha) | Lokasi | Jenis Batu Bara | Status |
PT Lahai Coal (LC) | 46.620 | Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur | Green coal (Haju) | Sudah beroperasi sejak 2015 |
PT Maruwai Coal (MC) | 24.990 | Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur | Hard coking coal (HCC Lampunut) dan green coal | Sudah beroperasi sejak 2019 |
PT Kalteng Coal (KC) | 24.988 | Kalimantan Tengah | batu bara metalurgi (Luon) | Belum beroperasi |
PT Sumber Barito Coal (SBC) | 24.993 | Kalimantan Tengah | batu bara metalurgi (Dahlia Arwana) | Belum beroperasi |
PT Juloi Coal (JC) | 24.988 | Kalimantan Tengah | batu bara metalurgi (Bumbun) | Belum beroperasi |
Selain melakukan usaha tambang di salah satu area greenfields terbesar di dunia, Adaro Minerals tercatat sebagai produsen batu bara HCC pertama dan satu-satunya di Indonesia. Batu bara HCC ini adalah batu bara Lampunut yang ditambang PT Maruwai Coal.
Sebagai informasi, batu bara metalurgi yang telah diolah menjadi kokas merupakan komoditas utama dalam industri baja. HCC masuk ke dalam klasifikasi batu bara kokas keras premium yang memiliki nilai pakai lebih tinggi dibandingkan dengan jenis batu bara metalurgi lainnya.