Dua Perusahaan Nikel akan Segera IPO, Mana yang Lebih Menarik?

 Zahwa Madjid
30 Maret 2023, 04:30
Foto udara alat berat berada di atas gunung kawasan pertambangan batu Gunung Moramo, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (13/2/2023). Bahan baku batu di wilayah tersebut banyak diminati perusahaan smelter nikel di Indonesia se
ANTARA FOTO/Jojon/rwa.
Foto udara alat berat berada di atas gunung kawasan pertambangan batu Gunung Moramo, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (13/2/2023). Bahan baku batu di wilayah tersebut banyak diminati perusahaan smelter nikel di Indonesia sebab kandungannya sempurna untuk pemurnian nikel.

Selain itu Nico mengatakan, berdasarkan prospektus NCKL mempunyai estimasi Price Earning Ratio (PER) 15,89 kali. Bahkan jika dibandingkan emiten barang baku yang lain bisa disebutkan PER NCKL undervalued.

“Menurut saya juga prospek jangka panjang bagus untuk emiten tersebut karena pasar nikel di Indonesia sudah besar dan makin tumbuh. Apalagi nikel adalah salah satu komponen terpenting untuk EV (electronic vehicle ) dan industri EV juga makin berkembang di Indonesia,” kata Nico.

Selain itu proses hilirisasi yang makin berkembang soal metal dan mineral juga akan menguntungkan NCKL. Untuk itu, NCKL sebagai salah satu produsen nikel terbesar di Indonesia diharapkan dapat menyerap permintaan dari pasar. 

“Jadi menurut saya prospek NCKL menarik berdasarkan sektor mereka, selain fundamental dan prospek bisnis yang kuat dan valuasi yang lumayan rendah, saya optimis terhadap emiten tersebut,” kata Nico.

Bisnis nikel sendiri, diprediksi akan berkembang dengan baik seiring pembukaan kembali ekonomi Cina. Kondisi ini akan mendukung perkembangan industri nikel di Indonesia sehingga akan berdampak ke harga saham emiten nikel.

Maka dari itu, Nico menilai saham bisnis nikel sangat menarik untuk dikoleksi secara jangka panjang.

“Secara fundamental dan secara sektoral sangat menarik untuk dikoleksi jangka panjang mengingat perkembangan EV dan hasil program hilirisasi industri nikel,” ucap Nico.

Saat ini, NCKL sedang berada dalam tahap bookbuilding dengan perkiraan jadwal penawaran pada 5-10 April 2023 serta pencatatan di BEI pada 12 April 2023. Perseroan menunjuk BNP Paribas Sekuritas Indonesia, Citigroup Sekuritas Indonesia, Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Sedangkan untuk MBMA perkiraan masa penawaran umum berada di 12-14 April dan pencatatan di BEI pada 18 April 2023. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Indo Primer Sekuritas dan Trimegah Sekuritas.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...