Sanksi AS ke Turki dan Defisit Neraca Dagang Buat Rupiah Melemah

Agatha Olivia Victoria
15 Oktober 2019, 17:50
Sanksi AS ke Turki dan defisit neraca dagang September membuat rupiah melemah.
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi, seorang petugas bank menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Sanksi AS ke Turki dan defisit neraca dagang September membuat rupiah melemah.

Karena sanksi itu, Josua menilai dolar AS menguat terhadap banyak mata uang. Apalagi, pasar khawatir proses negosiasi Inggris keluar dari Uni Eropa belum menemui kesepakatan dalam waktu dekat ini.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sempat menargetkan, kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa terjadi pada KTT UE, 17-18 Oktober nanti. Jika target itu tak tercapai, ia mengatakan bakal memimpin Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

(Baca: Investor Khawatir Data Neraca Dagang Jeblok, Rupiah Bergerak Melemah)

Selain eksternal, pelemahan rupiah didorong oleh faktor dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data neraca perdagangan September 2019 yang defisit US$ 160 juta. Kinerja ini memburuk dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus US$ 85 juta.

Nilai ekspor pada September tercatat US$ 14,1 miliar, turun 1,21% dibanding bulan sebelumnya (month to month/mtm). Sedangkan impor naik 0,63% mtm. "Sehingga hari ini pelaku pasar masih mencermati rilis data ini," kata Josua.

(Baca: Ekspor Makin Loyo, Neraca Dagang September Defisit US$ 160 Juta)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...