Generasi Z & Milenial Pilih Belanja Online, Inflasi Bisa Lebih Rendah

Ferrika Lukmana Sari
13 Desember 2023, 10:07
Inflasi
ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso/sgd/YU
Warga menunjukan promosi potongan harga Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) di aplikasi belanja daring di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Kementerian Perdagangan menargetkan Rp25 Triliun untuk transaksi belanja daring di periode Harbolnas 12.12 yang diselenggarakan 10-12 Desember 2023.

“Langkah kita melakukan SBH 2022 adalah, untuk kita bisa menangkap perubahan pola hidup yang terjadi dalam masyarakat kita, sehingga perhitungan bobot inflasi jadi lebih akurat sesuai dengan kondisi terkini pasca pandemi covid 19,” ujar Amalia.

Sejalan dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, dalam SBH 2022 juga terdapat informasi pengeluaran rumah tangga yang dilakukan melalui pasar online. Sehingga pada IHK 2022 akan dilakukan pencacahan komoditas tertentu melalui pasar online atau marketplace.

“Kemajuan teknologi telah mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha berbasis digital. Hal ini diperlihatkan dengan pertumbuhan jumlah usaha e-commerce pada tahun 2022 diperkirakan meningkat sebesar 4,46% dibandingkan tahun 2021,” ujar Amalia.

Pada SBH 2022, komposisi asal barang yang dikonsumsi memperhitungkan bobot jenis pasar antara lain pasar tradisional, modern, dan online. Bobot jenis pasar digunakan pada saat penghitungan Relatif Harga (RG) di level komoditas.

"Setiap komoditas di suatu kabupaten/kota mempunyai bobot jenis pasar yang unik," kata dia.

Survei Konsumsi Rumah Tangga

SBH 2022 adalah survei pengeluaran konsumsi rumah tangga di daerah perkotaan (urban area) dan pedesaan (rural area) untuk mendapatkan pola konsumsi masyarakat sebagai bahan penyusunan diagram timbang dan paket komoditas yang baru dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Berdasarkan CPI Manual (2020), periode yang disarankan untuk melakukan pembaharuan paket komoditas tidak lebih dari lima tahun. Di Indonesia, tahun dasar IHK sebelumnya adalah tahun 2018. Sehingga menggunakan kurun waktu 4 tahun.

Cakupan SBH tersebar pada 150 kabupaten/kota yang mencakup perwakilan wilayah urban dan rural. Terdiri dari 90 kabupaten kota lama dan 60 kabupaten tambahan. Komoditas hasil SBH pun bertambah pada SBH 20233 menjadi 847 komoditas dari sebelumnya 835 komoditas pada SBH 2018.

Kemudian terdapat 89 komoditas baru yang terpilih. Di antaranya tarif LRT/MRT, CCTV, gas bumi, water heater, masker, hand sanitizer, receiver tv, peralatan rokok elektrik, dan liquid vape.

Selain itu, terdapat shifting pola konsumsi berdasarkan hasil SBH 2018 ke SBH 2022, terutama pada kelompok makanan, minuman, tembakau, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Adapun beberapa komoditas dengan peningkatan bobot terbesar dalam SBH 2022 adalah biaya langganan internet naik 0,92%, bensin naik 0,65%, minyak goreng 0,47%, dan sigaret kretek mesin naik 0,45%

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...