Defisit APBN 2023 Capai Rp 347,6 Triliun, Ini Penjelasan Sri Mulyani

 Zahwa Madjid
2 Januari 2024, 15:30
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pidato saat Seminar on Energy Efficient Mortgage (EEM) Development throughout ASEAN Countries di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Seminar tersebut merupakan rangkaian jelang pertemuan ke-2 tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN (AFMGM).

Pendapatan Negara Capai Rp 2.774,3 Triliun

Dari sisi realisasi pendapatan negara mencapai Rp 2.774,3 triliun, setara dengan 105,2% dari target terbaru pemerintah. Jika dibandingkan 2022, penerimaan negara masih tumbuh. Tercatat pendapatan negara tumbuh 5,3% dari Rp 2.635,8 triliun.

Adapun realisasi belanja negara mencapai Rp 3.121,9 triliun, setara dengan 100,2% target pemerintah. Nilai belanja negara juga tercatat tumbuh sebesar 0,8% dari Rp 3.096,3 triliun.

Dengan perkembangan pendapatan dan belanja tersebut, pemerintah melakukan pembiayaan sebesar Rp 359,65 triliun. Nilai itu jauh lebih rendah dari target terakhir pemerintah sebesar Rp 479,9 triliun.

"Belanja negara jika dibandingkan pada saat Covid-19 masih lebih tinggi lagi. Hal ini diikuti pendapatan negara yang bisa menjaga pace," ujarnya.

Lebih tingginya pembiayaan dibanding defisit menghasilkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA). Dengan realisasi SiLPA sampai dengan akhir tahun 2023 mencapai Rp 11,9 triliun.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...