Suku Bunga BI Naik, Rupiah Ditutup Menguat Rp 16.155 per Dolar AS
Menurut Irman, lanskap perekonomian global telah mengalami perubahan signifikan di tengah meningkatnya ketidakpastian atas ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan arah kebijakan The Fed.
Selain itu, ketegangan geopolitik juga memicu sentimen risk off, karena investor cenderung menghindari risiko. Ditambah lagi, dengan adanya sentimen bank sentral AS, yang akan menahan suku bunga lebih lama lagi.
“Sehingga meningkatkan imbal hasil treasury AS dan mendorong arus keluar modal dari negara-negara berkembang,” ujarnya.
Memastikan Stabilitas Ekonomi RI
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri menilai, kenaikan suku bunga BI untuk memastikan stabilitas ekonomi dan pasar keuangan tetap terjaga di tengah risiko global yang meningkat.
Risiko ini termasuk konflik geopolitik di Timur Tengah dan potensi tertundanya kemungkinan penurunan tingkat suku bunga Amerika Serikat atau Fed Fund Rate (FFR).
“Kami menilai terjaganya stabilitas keuangan sangat penting bagi sektor keuangan, khususnya perbankan dan ekonomi secara makro agar dapat menerapkan strategi yang lebih baik dan prudent di tengah berbagai ketidakpastian serta fluktuasi global,” ujarnya.