Kishore Mahbubani: ASEAN Organisasi Regional Paling Sukses di Dunia

Sorta Tobing
13 September 2023, 08:00
Distinguished Fellow Asia Research dari National University of Singapore Profesor Kishore Mahbubani
Katadata/Ilustrasi: Joshua Siringo Ringo
Distinguished Fellow Asia Research dari National University of Singapore Profesor Kishore Mahbubani.

Dan ada L, yaitu luck atau keberuntungan. Pada tahun-tahun awal, AS dan Cina sangat mendukung ASEAN. Begitu juga negara maju lainnya.

Yang paling penting adalah G alias golf. Para menteri dan diplomat ASEAN bermain golf satu sama lain, seperti yang saya lakukan saat menjabat di organisasi ini. Kami mengembangkan rasa persahabatan satu sama lain yang terbukti sangat, sangat membantu. 

Jadi rahasianya 3 hal tersebut?

Betul. Fear, luck, dan golf. Negara-negara yang tergabung di ASEAN adalah paling beragam di planet bumi. Faktanya, kita bisa menyatukan semua orang dalam satu kelompok, sebuah organisasi regional yang kuat. ASEAN dapat menjadi pelajaran kepada dunia tentang menciptakan organisasi regional yang sukses. 

Anda juga menyebut dalam The Asian 21st Century, ASEAN berhasil secara ekonomi karena perjanjian RCEP (Regional Comprehensive Economic Partner). Ada pula budaya Indonesia, yaitu musyawarah mufakat. Apa ini semua cukup membuatnya tetap kuat di kancah global?

Sangat penting bagi 11 negara ASEAN untuk tetap bersatu menghadapi kondisi geopolitik terbaru. Lalu, budaya musyawarah mufakat dari Indonesia telah disuntikkan ke dalam gen ASEAN dan itu sangat baik. Kita belajar untuk berkompromi. Banyak organisasi komite regional bangkrut karena tidak dapat berkompromi. 

Seperti India dan Pakistan, keduanya bahkan tidak bisa melakukan perdagangan normal satu sama lain. Ini sangat menyedihkan. Berbeda dengan ASEAN yang sudah terbuka dan total perdagangannya telah meningkat secara dramatis sebagai akibat dari perekonomian yang lebih terbuka. 

Kishore Mahbubani
Kishore Mahbubani (Katadata/Ezra Damara)

Anda pernah menulis artikel berjudul The Genius of Jokowi pada 2021. Apakah Anda masih melihatnya sebagai seorang jenius?

Menurut saya, Presiden Jokowi adalah pemimpin yang sangat baik, dalam standar apa pun. Karena ia telah memberi Indonesia sepuluh tahun kedamaian dan kemakmuran. Jadi, Indonesia beruntung sekali mempunyai stabilitas politik yang begitu lama. 

Ketika saya menulis artikel tentang kejeniusan Jokowi, orang salah mengartikan judulnya. Jenius dalam hal ini adalah keistimewaan Presiden Jokowi, terutama kehebatannya. Dia seseorang yang memiliki kekuatan yang tidak biasa. Salah satunya mampu menyatukan dan menciptakan kesatuan dari berbagai partai politik dalam pemerintahannya.

Itu sesuatu yang tidak terjadi di banyak negara. Di AS, misalnya, mustahil bagi Presiden Donald Trump mendapatkan satu anggota Partai Demokrat untuk bekerja dengannya. Bahkan Presiden Joe Biden belum memiliki anggota Partai Republik yang mau bekerja untuknya. 

Berbeda dengan Jokowi. Ia adalah sosok pemersatu dan berhasil mendapatkan banyak perwakilan dari partai politik untuk bergabung dalam pemerintahannya. 

Bagaimana Anda melihat proyek terbesar Jokowi, yaitu memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur?

Pertama, ini adalah proyek yang sangat berani. Tidak mudah memindahkan ibu kota. Saya tidak heran kalau banyak penolakan terhadapan rencana ini karena masyarakat tidak mau pindah. Namun, seiring berjalannya waktu, saya pikir sudah jelas, kapasitas Jakarta untuk menampung lebih banyak penduduk sudah sangat terbatas.

Jadi, dalam beberapa hal, rencana tersebut menunjukkan Presiden Jokowi memandang ke depan dan memikirkan situasi Indonesia dalam 20 sampai 30 tahun ke depan. Ia bertanggung jawab dalam mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi di masa depan. 

Terkait politik, Indonesia akan memilih presiden yang baru. Bagaimana Anda melihat situasi politik yang terjadi sekarang?

Menurut saya, menyelenggarakan pemilu secara rutin merupakan perkembangan demokrasi yang sangat positif. Ini menunjukkan pemimpin negara ini akan mendapat dukungan dari rakyat. 

Selama pemilu berlangsung adil dan diselenggarakan secara netral, saya pikir siapa pun yang menang mempunyai legitimasi. Saya yakin masyarakat Indonesia akan bijak memilih presiden berikutnya. 

Dari tiga bakal calon presiden yang muncul saat ini, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, Anda melihat ada yang paling potensial?

Salah satu aturan hubungan internasional adalah orang asing tidak boleh mengomentari politik dalam negeri negara lain. Karena saya warga negara Singapura, maka saya tidak boleh mengambil posisi apa pun dalam politik Indonesia. Jadi salah jika saya menyampaikan pendapat soal itu.

Oke, tapi menurut Anda, pemenang pemilu, dialah yang memiliki legitimasi?

Tentu saja. Pemilu itu adil. Saya yakin pemilu di Indonesia akan adil. Pemimpin akan meraih legitimasinya. Siapa pun itu. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...