Sistem Pemerintahan Dinasti Umayyah Adalah Khilafah, Ini Penjelasannya

Destiara Anggita Putri
13 April 2023, 06:00
Sistem Pemerintahan Dinasti Umayyah Adalah
Unsplash
Ilustrasi, peninggalan dinasti Umayyah.

Sebelum Muawiyah I meninggal, beliau telah mengangkat putranya, Yazid bin Muwaiyah sebagai putra mahkota. Oleh karena itu, setelah beliau meninggal. secara otomatis kepemimpinan diambil alih oleh anaknya.

Penerapan bentuk pemerintahan ini sebenarnya melanggar salah satu poin kesepakatan Muawiyah dnegan Hasan bin Ali ketika penyerahan kekuasaan terjadi. Salah satu syarat yang diajukan Hasan yaitu  setelah Muawiyah I, pemilihan khalifah harus dilakukan secara musyawarah oleh umat Muslim.

Agar putranya dapat memimpin kelak, Muawiyah melakukan berbagai pendekatan kepada para pemuka agama hingga seluruh lapisan masyarakat. Ia bahkan mendekati para penentang keputusannya satu per satu agar bisa menerima pencalonan anaknya.

Meskipun banyak yang sangsi akan keputusan tersebut, namun kekhalifahan dinasti Umayyah di Damaskus dapat berdiri selama 90 tahun dengan sistem monarki tersebut.

Bahkan sistem monarki ini juga diterapkan oleh pemerintahan Islam pada masa-masa sesudahnya, misalnya Bani Abbasiyah, Dinasti Fatimiyah, Turki Utsmani, dan sebagainya 

Namun akibat sistem pemerintahan ini, Dewan Permusyawaratan dan Dewan Penasihat tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan tradisi musyawarah dan kebebasan berpendapat tidak lagi ditegakkan.

Hak bicara rakyat ditekan dan kritik mereka atas kebijakan pemerintah tidak dapat tersampaikan kepada khalifah secara langsung, tetapi melalui hajib (penjaga pintu).

Kemajuan yang Dicapai Dinasti Umayyah

Berbagai kemajuan dalam sistem pemerintahan dan ilmu pengetahuan berhasil dicapai Bani Umayyah. Berikut penjelasannya:

Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah
Ilustrasi, peninggalan dinasti Umayyah (Unsplash)

Kemajuan dalam Sistem Pemerintahan

  • Pendirian departemen pencatatan (diwanul khatam)
  • Pendirian pelayanan pos (Diwanul Barid)
  • Pemisahan urusan keuangan dari urusan pemerintahan dengan mengangkat pejabat bergelar sahibul kharaj
  • Penggunaan bahasa Arab sebagai alat komunikasi resmi dalam pemerintahan
  • Pencetakan mata uang
  • Pembangunan fasilitas umum misal gedung, masjid, sumur, jalan raya
  • Pengurangan pajak dan menghentikan pembayaran upeti (jizyah) bagi orang yang baru masuk Islam.

Kemajuan dalam Agama dan Ilmu Pengetahuan

  • Penyempurnaan tulisan mushaf al-Quran dengan titik pada huruf-huruf tertentu
  • Pembangunan masjid Al Amawi di Damaskus dan al Aqsha di Yerussalem
  • Perluasan masjid Nabawi di Madinah
  • Pembangunan rumah sakit bagi penderita kusta
  • Pengumpulan hadits
  • Menyamakan kedudukan orang Arab dan non Arab sehingga kembali bersatu.

Keruntuhan Dinasti Umayyah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan dinasti Umayyah, yaitu

  • Munculnya kelompok yang tidak puas terhadap Bani Umayyah misal Khawarij, Syiah, dan non-Arab (mawali)
  • Tidak adanya ketentuan jelas tentang sistem pergantian khalifah
  • Perpecahan antara etnis suku Arabiah Utara (Bani Qais) dengan suku Arabiyah Selatan (Bani Kalb)
  • Senang hidup mewah
  • Terbunuhnya Khalifah Marwan bin Muhammad yang dilakukan tentara Dinasti Abbasiyah sebagai akhir Dinasti Bani Umayyah di Damaskus
  • Munculnya kekuatan baru yang dipimpin keturunan Al-Abbas bin Abdul Muthalib sebagai saingan Bani Umayyah.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...