IHSG diprediksi akan mengalami pelemahan lebih lanjut terdorong oleh defisit neraca dagang AS dan penurunan harga minyak yang dapat menguntungkan nilai tukar rupiah.
IHSG diprediksi melemah terpengaruh oleh rilis data PMI industri AS dan prospek ketenagakerjaan. Sehingga, analis merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dikoleksi oleh investor.
Analis memprediksi rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS hari ini, disebabkan oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS dan indikator ekonomi yang stabil.
IHSG berpeluang menguat didorong data PMI Manufaktur dan inflasi yang stabil pada Agustus 2024. Untuk itu, analis rekomendasikan saham-saham unggulan seperti ITMG hingga BBCA.
Analis merekomendasikan investor untuk menahan saham TINS di kisaran harga Rp 800. Sementara saham ANTM dapat dibeli ketika harganya turun di Rp 1.030-1.060 per lembar saham.
Indosat berencana melakukan stock split dengan rasio 1:4 untuk meningkatkan likuiditas dan minat investor, diperkirakan sahamnya akan diperdagangkan dengan harga baru pada Oktober 2024.
IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang 6.830-6.960 pada perdagangan Rabu (26/6). Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut riset Phintraco Sekuritas.