Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ditargetkan mencapai 41% dari total kapasitas pembangkit yang berasal dari energi baru dan terbarukan di 2060.
Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 berpotensi menjadi pembuka jalan bagi Indonesia untuk dapat ekspor listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura.
Menurut IESR, aturan TKDN yang sebelumnya tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian nomor 52 tahun 2012 menjadi kendala bagi pelaksanaan proyek energi terbarukan di Indonesia.
PLTS terapung Saguling akan dikelola oleh PT Indo ACWA Tenaga Saguling yang merupakan joint venture antara PLN Indonesia Power dengan ACWA Power, perusahaan dari Arab Saudi.
PLTS Terapung Karangkates diproyeksikan mampu memproduksi listrik bersih hingga 219 Gigawatt hour (GWh) untuk menyuplai kebutuhan listrik di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur.
Proyek yang dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling dengan kapasitas 92 Megawatt peak (MWp) yang berlokasi di Jawa Barat.
Asosiasi Energi Surya Indonesia menyambut baik aturan baru yang menurunkan ketentuan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).