IHSG Diramal Melemah, Analis Rekomendasi Saham Bank dan E-Commerce

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Penulis: Andi M. Arief
6/1/2022, 06.28 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah hari ini. Namun, sebagian analis menilai indeks akan kembali menguji level resistance 6.700 hari ini (6/1). 

Resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar  hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG melalui rentang konsolidasi wajar. Oleh karena itu, indeks berpotensi terkonsolidasi hari ini. 

"Risiko potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai. Jika terjadi koreksi wajar, para investor masih dapat melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek," kata William dalam risetnya, Kamis (6/1). 

William menyampaikan, salah satu pendorong pelemahan IHSG yakni minimnya sentimen positif minggu ini. Ia pun memproyeksikan indeks bergerak di rentang 6.538 - 6.702. 

Ia juga merekomendasikan sejumlah emiten yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). 

Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar sepakat bahwa sentimen baru yang menjadi penggerak indeks masih minim pada awal 2022.  Alhasil, investor akan memperhatikan beberapa rilis data ekonomi rutin, seperti inflasi dan purchasing manager's index (PMI) manufaktur.

Data yang dipantau baik di dalam maupun luar negeri. Hari ini, Cina akan merilis data PMI manufaktur.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief