UE Batasi Minyak Rusia, Menkeu AS Ingatkan Harga BBM Bakal Melonjak

Tia Dwitiani Komalasari
12 September 2022, 06:28
Marko Djurica Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Kilang Minyak Lysychansk setelah terkena rudal di Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina, Sabtu (16/4/2022).
ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica/foc/sad.
Marko Djurica Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Kilang Minyak Lysychansk setelah terkena rudal di Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina, Sabtu (16/4/2022).

Harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai negara mengalami peningkatan, seiring dengan naiknya harga minyak dunia. Di tengah situasi ini Rusia menawarkan minyak yang harganya lebih murah dari harga pasaran internasional.

Hal ini terlihat dari harga minyak mentah Urals yang konsisten berada di bawah harga Brent selama periode 1-26 Agustus 2022, seperti tergambar pada grafik di atas. Urals adalah patokan harga minyak mentah asal Rusia. Sedangkan Brent adalah acuan harga minyak mentah dunia yang digunakan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau organisasi negara pengekspor minyak asal Timur Tengah, Afrika, sampai Amerika.

 Berdasarkan data Trading Economics, pada 26 Agustus 2022 harga minyak mentah Urals berada di level US$80,77 per barel. Penawaran tersebut lebih rendah sekitar 20% dari harga minyak mentah Brent yang mencapai US$102 per barel pada tanggal sama.

Adapun menurut laporan Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), sampai Agustus 2022 minyak murah Rusia ini paling banyak dibeli oleh Cina, India, serta beberapa negara Eropa seperti Belanda, Jerman, Polandia, dan Italia. Kini sejumlah negara lain di kawasan Asia, seperti Bangladesh, juga berminat membeli minyak murah Rusia demi menekan kenaikan harga BBM di dalam negerinya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...