Berminat Ambil 35% Saham Shell di Blok Masela, SIapa Mitra Pertamina?

Muhamad Fajar Riyandanu
1 November 2022, 16:17
blok masela, pertamina, migas, lapangan gas, abadi LNG
Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi pengeboran migas lepas pantai.

Duta Besar Cina untuk Indonesia, Lu Kang, menyatakan bahwa pemerintah Cina terbuka untuk penawaran investasi pengembangan proyek LNG Abadi Blok Masela. Akan tetapi, Saat dikonfirmasi soal adanya kabar ketertarikan PetroChina Company Ltd di proyek Blok Masela, Lu kang enggan menjelaskan lebih lanjut.

“Saya perlu mengecek detailnya terkait itu. Tapi saya bisa katakan bahwa seluruh area yang menjadi penawaran pemerintah Indonesia untuk perusahaan dan pemerintah luar sejauh bermanfaat kami akan menunjukkan minat kami,” kata Lu Kang beberapa waktu lalu, Jumat (28/10).

Amerika Serikat (AS)

Perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS), ExxonMobil juga dikabarkan ikut meramaikan pengambilalihan hak partisipasi atau participation interest atau PI 35% milik Shell pada proyek Abadi LNG Blok Masela.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, mengatakan Exxon kini sedang melakukan studi lapangan. Hal serupa juga dilaksanakan oleh perusahaan Migas nasional, PT Pertamina. Menurut Dwi, hasil kajian tersebut bakal menentukan jumlah besaran hak partisipasi yang akan diambil.

"Exxon juga melakukan studi, bisa jadi potensi. Mudah-mudahan pada November Pertamina dan Exxon bisa menyampaikan laporannya," kata Dwi saat ditemui di Kantor SKK Migas pada Senin (17/10).

Perusahaan Migas Nasional

Selain ExxonMobil, perusahaan eksplorasi dan produksi migas asal Indonesia Medco Energi berminat untuk mengambil 10% dari hak partisipasi pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela dari Shell.

"Medco bilang berminat kalau bisa masuk 10%," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di sela acara IPA Convention 2022 ke-46 dengan tema 'Addressing the Dual Challenge: Meeting Indonesia’s Energy Needs While Mitigating Risks of Climate Change' di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (21/9).

Arifin mengatakan, keputusan komposisi pengelola Proyek Abadi Masela akan ditentukan dari konsorsium yang dikepalai oleh Inpex Corporation selaku operator. "Kalau pemerintah sih mau saja Medco ambil 10% tapi tergantung dari konsorsiumnya saja, maunya gimana," sambung Arifin.

Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan, pihaknya tertarik untuk bergabung ke dalam konsorsium pengelola Blok Masela karena blok migas tersebut memiliki sumber daya gas yang besar.

"Keputusan itu kan bukan di kami, tergantung pemerintah dan Inpex. Jika mereka mau mengundang, tentu kami dengan senang hati akan melihat itu," kata Hilmi.

Hilmi menyebut, pengembangan Proyek Masela membutuhkan teknologi tinggi karena lokasi pengeboran yang berada di laut dalam atau lepas pantai. Ia pun menyadari, proyek Blok Masela merupakan proyek yang sulit digarap. "Blok Masela bukan liga-nya Medco. Kalau kami masuk sebagai operator sih, tidak mungkin," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...