Harga Pangan Dunia Bisa Makin Mahal Akibat Perubahan Iklim
Ia menjelaskan, bahwa faktor-faktor seperti curah hujan ekstrem memiliki dampak yang lebih kecil pada harga pangan daripada kenaikan suhu rata-rata.
Dengan begitu, hasil studi ini menghasilkan proyeksi model perubahan iklim. Dalam skenario emisi terburuk, inflasi pangan global akibat perubahan iklim diperkirakan bisa melebihi 4% per tahun pada 2060.
Namun, banyak faktor lain yang dapat berubah saat itu. Sehingga penelitian ini memproyeksinya lonjakan harga pangan melebihi 4% akan terjadi pada tahun 2035.
Kotz mengatakan, ada banyak hal yang dapat menekan dampak perubahan iklim terhadap harga pangan ini. Untuk itu, petani harus melakukan penyesuaian demi mengatasi dampak kenaikan suhu ini. Dengan begitu, tekanan inflasi juga akan berkurang. “Tapi, sejauh ini, tidak ada tanda-tanda bahwa petani dapat beradaptasi,” katanya.
Perubahan Iklim Bawa Tantangan Baru bagi Keamanan Pangan
Peneliti dari Universitas Bonn di Jerman, Matin Qaim menyebut proyeksi ini sangat realistis. “Untuk itu, kita perlu menyadari fakta bahwa perubahan iklim membawa tantangan baru yang besar untuk keamanan pangan dan nutrisi kita,” kata Matin.
Menurut Indeks Harga Pangan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, biaya pangan turun secara riil antara tahun 1960 dan 2000. Akan tetapi, mulai ada peningkatan sejak saat itu.
Invasi Rusia tahun 2022 ke Ukraina juga menyebabkan lonjakan besar terhadap harga. Banyak warga di banyak negara mengajukan protes atas kenaikan harga tersebut.