Pupuk Mahal Jadi Penyebab Harga Pangan Meroket

Andi M. Arief
17 Juni 2022, 17:31
Petani menyiapkan pupuk urea sebelum ditabur di area persawahan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/6/2021).
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.
Petani menyiapkan pupuk urea sebelum ditabur di area persawahan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/6/2021).

Saat ini, mayoritas peternak ayam menggunakan jagung sebagai pakan ternak. Isy mengatakan jagung berkontribusi hingga 60% dari harga daging dan telur ayam. 

Maka dari itu, Kemendag memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk menyalurkan 50.000 ton jagung subsidi kepada peternak ayam petelur (layer) dan ayam broiler. Skema subsidi jagung untuk peternak layer ini adalah menggantikan selisih antara harga di pasar dan harga keekonomian peternak ayam senilai Rp 4.500 per kilogram (Kg).

 Perum Bulog siap menjalankan penugasan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyalurkan 50 ribu ton jagung subsidi kepada peternak ayam petelur (layer) dan ayam boiler. Program ini bertujuan untuk menurunkan harga pokok produksi (HPP) telur  dan daging ayam di dalam negeri. 

Total kapasitas produksi pupuk oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) beserta 10 anak perusahaannya tercatat sebanyak 13.752.500 ton per tahunnya. Berikut rincian produksinua berdasarkan jenis pupuk.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...