Jonan Dorong Tiongkok Jadi Mitra Pertamina di Kilang Bontang

Anggita Rezki Amelia
13 November 2017, 15:33
Kilang minyak
Katadata

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ardhy N. Mokobombang pernah mengatakan strategi itu diambil dengan pertimbangan kondisi keuangan perusahaan. "Beban finansial, semuanya ditanggung investor,” kata dia kepada Katadata, Kamis (2/11).

(Baca: Kurangi Beban Keuangan Pertamina, Swasta Biayai Kilang Bontang 100%)

Nilai investasi yang harus dikeluarkan investor sangat besar. Jika proyek tersebut hanya untuk pengolahan, maka kebutuhan dananya sekitar US$ 10 miliar – US$ 15 miliar. Sementara apabila kilang ini juga menghasilkan produk petrokimia, nilai investasinya mencapai US$ 15 miliar – US$ 20 miliar.

Pertamina akan berkontribusi dari aspek teknikal dan pemasaran bersama produk hasil kilang minyak tersebut. Menurut Ardhy, skema ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari beberapa calon mitra Pertamina. Namun, perusahaan migas negara ini belum bisa memberitahukan siapa saja calon mitranya tersebut.

Meski tidak ikut mengeluarkan dana, Pertamina tetap mendapatkan keuntungan dari hasil proyek Kilang Bontang. Ardhy berharap Pertamina bisa mendapatkan hak kepemilikan 5-10 persen sebagai saham merah putih. Angka itu lebih kecil dari target awal yakni 30 persen.

Pertamina juga tidak menjamin akan menyerap produk hasil kilang Bontang tersebut. “Kami tidak lagi memberikan jaminan offtake karena makin melemahkan kinerja keuangan Pertamina," kata Ardhy.

(Baca: Proyek Pengembangan 4 Kilang, Dumai Paling Terakhir Digarap)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...