Tiga Alasan RI Tak Buka Hubungan dengan Israel Meski Dirayu Rp 28 T

Happy Fajrian
25 Desember 2020, 20:25
indonesia, israel, investasi, amerika, hubungan diplomatik
ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elli
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan investasi Rp 28 triliun kepada Indonesia namun dengan syarat Indonesia harus membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Perlu juga dicermati adanya kejanggalan Trump menawarkan janji tersebut saat presiden AS itu berada dalam status lame duck atau orang yang kalah dalam Pemilu,” kata dia.

Menurut Hikmahanto, Trump tidak seharusnya membuat kebijakan-kebijakan penting karena dalam waktu yang tidak terlalu lama akan diganti oleh Joe Biden. Dia menduga, tawaran tersebut terkait dengan persaingan dominasi AS dan Tiongkok di kawasan Asia.

Untuk memenangkan persaingan tersebut, AS menggunakan instrumen investasi dan utang, bahkan vaksin. Hanya saja karena perekonomian di AS sangat terdampak oleh pandemi Covid-19, dana yang dibutuhkan tidak mungkin berasal dari AS.

“Dana ini yang kemudian dinegosiasikan oleh AS dengan Israel. Seolah Israel menjadi bendahara AS. Israel sepertinya menyanggupi namun dengan persyaratan," katanya.

Bagi Israel, lanjut Hikmahanto, pengakuan Indonesia atas negara Israel penting karena Indonesia merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di luar Timur Tengah.

"Belum lagi Israel dapat mengklaim ke masyarakat internasional bahwa negara yang anti terhadap penjajahan mau mengakui Israel sebagai negara dan menjalin hubungan diplomatik," ujar dia.

Adapun AS merupakan 10 besar investor terbesar Indonesia. Hingga kuartal III 2020, nilai investasi dari AS mencapai US$ 480,1 juta. Proyek yang dibangun dari negeri Paman Sam ini pun mencapai 1.024 proyek. Meski demikian realisasi investasinya terus mengalami penurunan, seperti terlihat pada databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...