Jelang Kenaikan Harga BBM, Para Pemilik Kendaraan Serbu SPBU

Muhamad Fajar Riyandanu
2 September 2022, 16:33
bbm, harga bbm, pertalite, spbu, pertamina, antrean
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Sejumlah kendaraan bermotor antre untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) di SPBU di Jakarta, Rabu (31/8/2022). Antrean tersebut terkait adanya isu rencana pemerintah menyesuaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar bersubsidi per tanggal 1 September 2022.
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
A post shared by Katadata Indonesia (@katadatacoid)

Antrean kendaraan di beberapa SPBU di wilayah Jabodetabek sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa pekan sebelumnya. Panjangnya antrean terkadang membuat pengemudi menyerah dan beralih ke jalur Pertamax untuk mempersingkat waktu mengantre.

Hal tersebut dilakukan oleh Shanti. Wanita berusia 24 tahun tersebut awalnya mengantre di jalur Pertalite di sebuah pom bensin di Jalan Bintaro Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat (26/8) sore.

Saat itu, antrean mengular ke luar area pom bensin. Enggan mengantre lama-lama, Shanti bermanuver ke jalur Pertamax dan langsung menempati antrean ke tiga dari nozzle. Hanya lima menit berselang, Shanti menuntaskan pembelian Pertamax senilai Rp 20.000.

"Saya memang sering pakai Pertalite, tapi kalau antreannya panjang saya geser ke Pertamax. Nunggunya mager (malas gerak)," kata Shanti.

Menanggapi banyaknya antrean kendaraan yang terjadi di beberapa SPBU, Sektetaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan pihaknya akan tetap menyalurkan BBM bersubsidi ke SPBU sesuai rencana awal.

Irto menjamin Pertamina tidak mengurangi penyaluran Pertalite dan Solar di tengah adanya wacana pembatasan distribusi BBM bersubsidi. "Tidak ada pengurangan distribusi, penyaluran ke SPBU masih tetap sesuai rencana dan sesuai dengan kebutuhan. Sementara belum diberlakukan pembatasan," kata Irto kepada Katadata.co.id.

Adapun saat ini Pertamina sudah menyalurkan BBM bersubsidi Pertalite hingga Agustus mencapai 19,5 juta kilo liter (kl) atau 83% dari total kuota tahun 2022 sebanyak 23,05 juta kl. Sedangkan solar sudah mencapai 10,9 juta kl atau 74% dari kuota sebesar 14,9 juta kl.

Dengan demikian kuota yang tersisa untuk Pertalite hanya 3,55 juta kl (17%) dan solar 4 juta kl (26%) yang harus cukup hingga akhir tahun jika tidak ada penambahan kuota dari pemerintah.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...