Pertamina Habiskan Rp 10 T demi Tahan Harga Pertamax Sepanjang 2022

Muhamad Fajar Riyandanu
3 Januari 2023, 17:51
harga pertamax, pertamina, pertamax, harga bbm,
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (3/1/2023).

“Waktu yang Januari sampai Agustus 2022 ketika harga minyak naik, pemerintah masih mempertahankan harga Pertamax, yang harus jadi beban pemerintah melalui Pertamina Rp 10 triliun,” kata Nicke saat menggelar konferensi pers di SPBU Pertamina MT Haryono Jakarta pada Selasa (3/1).

Langkah Pertamina untuk menurunkan harga jual pada BBM non subsidi berangkat dari melandainya harga minyak mentah dunia. Sepanjang Desember harga minyak mentah Brent sempat turun hingga ke level US$ 76,10 per barel dan WTI di US$ 71,02. Sedangkan hari ini, Selasa (3/1) Brent berada di level US$ 85,41, sedangkan WTI US$ 79,82.

Harga minyak mentah Brent yang berada di kisaran US$ 85,41 per barel saat ini jauh lebih rendah dari reli harga minyak pada awal pembentukan harga Pertamax senilai Rp 13.900 per liter untuk wilayah Jawa-Bali pada Oktober lalu. Saat itu, harga minyak Brent berada di angka US$ 91,59 per barel.

Seiring dengan harga minyak yang lebih rendah, Pertamina menyesuaikan harga Pertamax dan Dex. Nicke menyebut harga penyesuaian ini paralel dengan harga keekonomian atau harga wajar-nya. "Rp 12.800 itulah harga keekonomian Pertamax (Jawa-Bali)," kata Nicke.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...