WeChat dan Alipay Datang, Fintech Lokal Diramal Bakal Merger

Desy Setyowati
30 September 2020, 13:40
Merger Diramal Mewarnai Fintech Pembayaran RI dalam Jangka Menengah
Jakub Jirsak/123rf
Ilustrasi fintech

Dealroom, Finch Capital dan MDI Ventures menilai, Singapura dan Indonesia merupakan dua ekosistem teknologi penting di regional. Investor yang aktif masuk ke kawasan ini yaitu Tencent, Ant Financial, Accel, Sequoia, SoftBank, dan Warburg Pincus.

Induk WeChat Pay, Tencent masuk ke Gojek yang memiliki GoPay. Sedangkan pesaingnya, Alibaba berinvestasi di DANA melalui Ant Finansial.

Raksasa e-commerce asal Tiongkok itu bahkan dikabarkan dalam pembicaraan dengan Grab terkait investasi US$ 3 miliar atau sekitar Rp 44,5 triliun. Jika hal ini terjadi, potensi OVO dan DANA merger dinilai semakin besar.

Sebab, OVO didukung oleh Grab. “Lebih banyak pembicaraan seperti itu (merger), mungkin menyusul (di tengah diskusi Alibaba dan Grab),” demikian kata Pendiri perusahaan venture builder berbasis di Singapura, Momentum Works Li Jianggan, dikutip dari ChannelNewsAsia, pekan lalu (23/9).

Namun OVO dan DANA enggan berkomentar mengenai potensi merger yang meningkat, jika Alibaba menyuntikkan dana ke Grab.

Sebenarnya kabar OVO dan DANA akan merger sudah berhembus sejak tahun lalu. Pendiri sekaligus pemilik Lippo Grup Mochtar Riady mengatakan, perusahaannya menjual dua pertiga saham OVO.

Pada akhir tahun lalu, Grab dikabarkan dalam pembicaraan untuk membeli DANA dari Emtek. Sumber Reuters mengatakan, decacorn asal Singapura ini berencana menggabungkan OVO dengan DANA.

Persaingan Fintech Pembayaran

Sumber Reuters mengatakan, Grab berencana membeli DANA untuk memperkuat daya saing OVO melawan GoPay. Namun muncul pesaing baru yakni ShopeePay.

Berdasarkan Snapcart dan MarkPlus, fintech yang terafiliasi dengan Shopee ini memimpin dari sisi jumlah pengguna maupun transaksi selama pandemi Covid-19.

Setidaknya ada tiga fokus strategi ShopeePay untuk meningkatkan transaksi. Pertamapromosi atau dikenal dengan 'bakar uang' seperti voucer diskon, uang kembali (cashback) hingga Rp 1 per transaksi.

Juru bicara Shopee mengatakan, promosi merupakan bagian dari pengenalan layanan. “Sebelumnya hanya menjangkau di universe Shopee. Sekarang ke luar, mengenalkan,” kata dia kepada Katadata.co.id, Februari lalu (27/2).

Kedua, menggaet lebih banyak mitra penjual (merchant). ShopeePay sudah terintegrasi dengan 3,7 juta merchant yang menggunakan kode QR standar atau QRIS. Sebanyak 2,5 juta lebih di antaranya merupakan pengusaha mikro.

Terakhir, berfokus membangun ekosistem yang berkelanjutan, terutama di tengah pandemi virus corona.

Sedangkan Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit mengatakan, perusahaan berfokus memberdayakan dan merangkul setiap mitra dalam mengembangkan ekosistem. Saat ini, OVO menggaet 700 ribu merchant modern dan UMKM di Indonesia.

“Kami percaya, lanskap pembayaran digital di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Dengan kehadiran pemain fintech baru (seperti WeChat Pay dan Alipay) tentu menjadi peluang mendorong inklusi keuangan,” kata dia kepada Katadata.co.id, kemarin (29/9).

CMO LinkAja Edward Kilian Suwignyo mengatakan, perusahaan berfokus menggarap ekosistem. Ini bertujuan agar LinkAja digunakan setiap hari oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.

LinkAja juga merambah layanan syariah pada April lalu. “Layanan syariah ini yang pertama dan satu-satunya yang mendapat sertifikasi MUI,” kata Edward.

Saat ini, LinkAja menggaet 234 ribu mitra lokal dan 1.500 e-commerce. Selain itu, tersedia di tiga ribu SPBU milik Pertamina dan 466 pasar tradisional.

Katadata.co.id juga sudah menghubungi DANA dan GoPay terkait strategi bersaing di Indonesia. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.

Atas dasar itu, Business Development Advisor Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero menilai bahwa WeChat Pay dan Alipay tidak bersaing dengan GoPay, OVO hingga DANA. Kehadiran kedua platform di Indonesia hanya untuk melayani turis Tiongkok.

Selain itu, keduanya bersaing di Indonesia lewat investasi. Induk WeChat Pay berinvestasi di Gojek, sementara Alipay menyuntik modal DANA.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...