Raksasa Teknologi Dunia di Balik Upaya RI Atasi Krisis Talenta Digital

Desy Setyowati
24 Februari 2021, 13:40
Raksasa Teknologi Dunia di Balik Upaya RI Atasi Krisis Talenta Digital
123rf.com
Ilustrasi

Raksasa teknologi asal AS lainnya, Google juga melatih 12 ribu talenta digital di Indonesia sejak Juni 2020 melalui program Juara Google Cloud Platform (GCP). Selain itu, terlibat dalam Digital Talent Scholarship.

"Kami melatih hingga 1.000 orang (lewat Digital Talent Scholarship)," kata Country Director Google Cloud Indonesia Megawaty Khie pada November tahun lalu (18/11/2020).

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu pun menyediakan 150 ribu laboratorium untuk pelatihan terkait cloud. Ini dilakukan setelah Google meluncurkan pusat data (data center) cloud di Jakarta pada pertengahan tahun lalu (24/6/2020).

Lalu, Microsoft mengklaim telah melatih 18 juta guru dan siswa di Indonesia selama 25 tahun terakhir. Perusahaan juga berencana menggencarkan pelatihan yang berfokus pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Raksasa teknologi Tiongkok pun gencar memberikan pelatihan di Nusantara. Huawei misalnya, menyediakan 1000 akun Huawei Cloud E-Learning Service bagi 500 perguruan tinggi Indonesia pada bulan lalu (28/1).

Kemudian, meresmikan Huawei ASEAN Academy di area seluas dua hektare di Jakarta. Ini menjadi pusat pelatihan dan sertifikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi, yang diklaim terbesar dan terlengkap dibanding Huawei Academy di Asia Pasifik lainnya.

Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute
Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute (Huawei)

Raksasa teknologi Tiongkok itu juga bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melatih 400 lebih pegawai pada akhir tahun lalu. Ini meliputi AI, cloud, 5G, dan maha data (big data).

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) juga menggaet Huawei untuk menerapkan AI di Nusantara pada April lalu. Ini seiring dengan upaya kementerian membuat strategi nasional AI.

Director ICT Strategy Huawei Indonesia Mohamad Rosidi mengatakan, berbagi pengetahuan terkait teknologi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk menggarap pasar di Indonesia. “Kami menggelar road show supaya masyarakat memahami penggunaan 5G secara sesuai dan benefit-nya," kata dia saat konferensi pers virtual, bulan lalu (14/1).

Alibaba Cloud juga menggelar Digital Talent Training Program yang diikuti oleh 20 ribu peserta di Indonesia. Anak usaha Alibaba ini membuka kemitraan dengan universitas, inkubator, maupun lembaga swadaya masyarakat untuk memperbanyak talenta digital.

Startup jumbo Singapura pun gencar memberikan pelatihan di Tanah Air. Induk Shopee, Sea Group bekerja sama dengan enam universitas di Indonesia untuk menggelar program beasiswa. Mahasiswa penerima beasiswa juga berpeluang magang di Shopee, Garena, dan SeaMoney.

Lalu Grab meluncurkan pusat inovasi (tech center) di Jakarta pada November tahun lalu. Selain untuk menggaet 11 juta UMKM hingga 2025, fasilitas ini bertujuan mencetak lebih banyak talenta digital lokal.

Grab Tech Center di Indonesia
Grab Tech Center di Indonesia (Grab)

Perusahaan global itu gencar memberikan pelatihan di Indonesia, karena pasarnya besar. Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy SEA 2020’, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan tumbuh 11% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 44 miliar atau Rp 619 triliun pada tahun ini.

Nilai ekonomi digital di Indonesia dan transaksi per sektor
Nilai ekonomi digital di Indonesia dan transaksi per sektor (Google, Temasek, dan Bain and Company: e-Conomy 2020)

Pada 2025, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan US$ 124 miliar. Sedangkan Malaysia US$ 30 miliar.

Jumlah pengguna internet Indonesia juga 196,7 juta per kuartal II 2020, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII). Selain itu, jumlah pengguna ponsel pintar (smartphone) di Tanah Air diperkirakan mencapai 70,1% dari total populasi.

Meski pasarnya besar, Google, Temasek dan Bain and Company menyoroti minimnya talenta digital di Indonesia. “Tenaga kerja yang ada perlu dilatih ulang dan ditingkatkan kemampuannya agar dapat memenuhi potensi penuh ekonomi digital,” kata Chief Investment Strategist and Head, South East Asia, Temasek Rohit Sipahimalani dalam siaran resminya, akhir tahun lalu (10/11/2020).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...