Mobil Listrik di RI Banyak yang Pakai Baterai LFP, Tidak Gunakan Nikel
Salah satu merek mobil listrik yang menggunakan baterai LFP adalah Wuling Air Ev. Penggunaan baterai LFP di Indonesia kemungkinan bertambah karena BYD baru saja masuk ke pasar tanah air bulan ini.
"Percepatan kendaraan listrik saat ini sepertinya tidak terlalu bertumpu kepada baterai berbasis nikel. Apakah kendaraan listrik Indonesia akan menggunakan nikelnya masih menjadi pertanyaan," kata Analis energi IEEFA, Putra Adhiguna, dikutip dari laporannya, Senin (22/1).
Badan Energi Internasional (IEA) mencatat mobil listrik asal Cina, BYD, mendominasi penggunaan LFP hingga 50% dari total permintaan dunia baterai tersebut.
Penggunaan LFP untuk mobil listrik memang hanya 27% pada 2022. Namun, cakupan penggunaan ini naik signifikan dari 7% pada 2018. Sekitar 95% LFP diproduksi Cina.
Sejumlah produsen kendaraan listrik raksasa pun mulai menggunakan baterai LFP. Tesla mengumumkan mulai mengganti baterai nikel dengan LFP sejak Oktober 2021. Mereka menggunakan baterai LFP terutama untuk jenis produk standarnya.
“Diversifikasi bahan kimia baterai sangat penting untuk pertumbuhan kapasitas jangka panjang, untuk lebih mengoptimalkan produk kami untuk berbagai kasus penggunaannya dan memperluas basis pemasok kami,” tulis pengumuman Tesla, dikutip dari Spglobal.com, Senin (22/1).
Tesla masih menggunakan nikel pada mayoritas mobil listriknya baterainya. Namun berdasarkan data IEA, penggunaan LFP Tesla meningkat dari 20% total mobil yang diproduksi pada 2021, menjadi 30% pada 2022.
Hal itu membuat Tesla berkontribusi sebesar 15% dari total permintaan LFP dunia.