RI Harus Berkaca dari Inggris dan Cina agar Terhindar Krisis Energi

Image title
28 September 2021, 15:54
krisis energi, batu bara,
Katadata/Ratri Kartika
PLTU Muara Laboh.

"Saya sangat percaya bahwa kami harus memimpin dengan memberi contoh," kata Trevelyan seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (2/7). “Perjalanan Inggris menghentikan penggunaan batu bara panjang dan sulit, namun negara-negara lain dapat melakukan hal yang sama.”

Menurut dia upaya untuk menghentikan konsumsi batu bara dalam pembangkitan listrik memang tidak dapat dilakukan dalam semalam. Pasalnya negara tetap harus mengamankan pasokan energi.

“Tapi kami berhasil melakukannya, dan kami telah menunjukkan bahwa hal itu memungkinkan, dan teknologi pertumbuhan bersih telah banyak berkembang dan banyak yang dapat berinvestasi di dalamnya,” ujar Travelyan.

Sementara Presiden Cina Xi Jinping telah berjanji tingkat emisi negaranya akan mencapai titik tertinggi atau puncaknya sebelum 2030. Setelah itu tingkat emisi akan terus diturunkan hingga netralitas karbon dicapai pada 2060.

Namun kebijakan ini telah menjadi salah satu penyebab krisis energi listrik di Cina saat ini lantaran pasokan batu bara untuk pembangkit listrik PLTU berkurang. Akibatnya, saat ini Cina mengalami krisis listrik yang memicu penutupan sektor industri.

Pemasok perusahaan besar seperti Apple dan Tesla terpaksa menutup sementara pabriknya karena kota tempat mereka beroperasi, yakni Shenyang dan Dalian menerapkan penjatahan listrik.

Upaya untuk meningkatkan pasokan batu bara pun terkendala harganya yang kini telah menembus US$ 200 per ton di pasar komoditas Cina, serta negara produsen batu bara, seperti Rusia, Mongolia Dalam, dan Indonesia, tidak bisa segera meningkatkan alokasinya untuk Cina karena beberapa kendala.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...