Garuda Indonesia Mulai Gunakan Bioavtur dalam Penerbangan Komersil
Minyak inti sawit tersebut telah melewati proses pengolahan pemucatan, penghilangan asam lemak bebas dan bau, dengan kapasitas 1.350 kilo liter (KL) per hari. Campuran sawit tersebut menyebabkan emisi gas buang pesawat terbang lebih rendah jika dibandingkan dengan menggunakan avtur konvensional.
Selain itu, aspek pemanfaatan komponen minyak sawit ini dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi di dalam negeri.
Produk SAF tersebut kemudian melalui serangkaian uji coba pada mesin dan unit pesawat. Rangkaian pengujian dimulai dari cell test di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF), ground run, flight test pada pesawat militer CN-235 milik PT Dirgantara Indonesia.
Terakhir, SAF diuji terbang ke pesawat komersil milik Garuda Indonesia Boeing 737-800 NG pada 4 Oktober 2023. Produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) nantinya akan dipasarkan dan didistribusikan melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga.
Alfian mengatakan, hasil dari serangkaian pengujian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa performa SAF J2.4 memiliki kualitas yang sama dengan avtur konvensional.