Geothermal Diprediksi Berkontribusi hingga 16% dari Dekarbonisasi RI

Nadya Zahira
5 Desember 2023, 09:27
Area panas bumi Lahendong Pertamina Geothermal Energy.
Pertamina Geothermal Energy

Adapun tujuan dari joint statement ini adalah untuk mengakselerasi pengembangan lapangan panas bumi Suswa.

“Kemitraan yang memiliki nilai investasi USD 1,2 miliar ini ditujukan untuk pengembangan 300 Megawatt (MW) tenaga panas bumi pada tahun 2030. Infrastruktur awal proyek ini pun akan segera dimulai,” ujar Presiden Republik Kenya H.E. William Ruto.

Pada kesempatan yang sama, Indonesia Special Envoy for The Global Blended Finance Alliance (GBFA) Mari Elka Pangestu menyampaikan, potensi panas bumi Indonesia yang sangat besar menjadi faktor krusial dalam mengupayakan dekarbonisasi terhadap sektor pembangkit listrik dan industri nasional. 

“Tentunya kolaborasi dan investasi terutama dari sektor swasta diperlukan dalam mendorong percepatan dekarbonisasi di berbagai sektor. Maka disinilah mekanisme blended finance perlu diimplementasikan,” ujar Mari.

Investasi Geothermal

Sejumlah perusahaan besar menunjukkan minatnya untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) sektor pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut ada beberapa risiko yang harus mereka hadapi dalam pengembangan energi hijau tersebut. 

Yudo Dwinanda Priadi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM,  mengatakan risiko yang kerap kali ditemukan dalam pengembangan panas bumi adalah kendala dalam eksplorasi dan kebutuhan infrastruktur. 

“Memang bisnis usaha panas bumi ini sangat menjanjikan, banyak perusahaan besar yang berminat. Tapi, investasi panas bumi memiliki risiko yang cukup tinggi, termasuk pada tahap ekplorasi dan kebutuhan infrastruktur,” ujar Yudo saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (22/9). 

Dia mengatakan, pemerintah saat ini sudah membuat sebuah program untuk bisa mengurangi adanya risiko yang ditimbulkan akibat pengembangan panas bumi.  Untuk mengatasi risiko pada tahap eksplorasi, pemerintah akan melakukan program pengeboran guna meningkatkan kualitas data panas bumi. 

Yudo menyebutkan, pengeboran tersebut akan dilakukan pada 20 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas 683 Megawatt (MW) sampai 2024.

“Sedangkan untuk risiko pada kebutuhan infrastruktur, seperti akses untuk ke lokasi proyek akan dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), “ujarnya.

Yudo mengatakan, para pengembang energi panas bumi melihat energi bersih tersebut sangat menjanjikan untuk pembangkit listrik yang berkelanjutan dan dapat menjadi andalan dalam kelistrikan nasional, “Dengan demikian potensi panas bumi itu diprediksi bisa mencapai 3,3 Gigawatt (GW) pada tahun 2030,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...