Keunikan IPO GoTo: Saham Gotong-Royong, Jaga Harga dan Kunci Saham

Amelia Yesidora
16 Maret 2022, 07:05
GoTo, gojek, tokopedia, ipo, bursa efek indonesia, saham
Katadata

Dalam prospektus GoTo, disebutkan kalau program tersebut akan terbagi dalam tiga bagian, pertama program inisiatif pemberian saham kepada mitra pengemudi, kedua program konsumen dan pedagang, dan ketiga program rencana insentif jangka panjang. 

Untuk program pemberian saham kepada mitra pengemudi, salah satu pemegang saham GoTo, yaitu Salam Satu Aspal (SSA) akan memberikan 919,5 juta lembar saham seri A secara cuma-cuma atau sekitar 0,08 % modal perusahaan, kepada 600 ribu mitra pengemudi di Indonesia.

Adapun empat kriteria bagi penerima saham ini, yaitu pertama kategori pelayanan yang diberikan mitra, kedua lamanya mitra pengemudi telah terdaftar, ketiga seberapa aktif mitra pengemudi menjelang penawaran umum perdana saham, dan keempat status mitra pengemudi dengan GoTo.

Ekosistem Gojek dan Tokopedia
Ekosistem Gojek dan Tokopedia (Gojek, Tokopedia, Katadata/Desy Setyowati)

Pemberian saham kepada mitra tersebut, akan dilakukan secara bertahap dan direncanakan selesai pada kuartal keempat, tahun depan. Adapun hingga 30 September 2021, GoTo memiliki lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar.

Di samping itu, GoTo bakal mengalokasikan 4,3 miliar lembar saham Seri A kepada konsumen dan pedagang. Di mana, hanya pedagang tertentu yang dapat melakukan pemesanan saham decacorn tersebut, salah satunya dilihat dari jangka waktu bergabung dengan ekosistem GoTo.

Selain itu, kesempatan konsumen untuk memesan saham GoTo akan ditentukan dari status loyalti pada GoClub Gojek dan TokoRewards Tokopedia. Di mana, jatah saham tersebut bersifat tidak wajib diambil oleh konsumen dan pedagang, sehingga memungkinkan adanya sisa saham yang tidak diambil peserta program dan bakal ditawarkan ke publik.

Dalam siaran pers yang diterima Katadata, GoTo mencatat lebih dari 14 juta pedagang terdaftar di ekosistem perusahaan. Adapun total konsumen yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting user/ATU) mencapai 55 juta.

Untuk Program Rencana Insentif Jangka Panjang, GoTo membidik seluruh karyawan tetap untuk memperoleh manfaat ekonomi dari IPO decacorn tersebut. Kriterianya, mereka yang dinyatakan sebagai karyawan tetap per November 2021.

Nantinya, GoTo akan menerbitkan hak kepada karyawan tetap atas saham Seri A baru sebanyak 16,8 lembar atau setara 1,5 % modal keseluruhan setiap tahunnya, untuk periode 10 tahun setelah tanggal efektif.

“Ini menjadi cita-cita kami untuk memperluas manfaat IPO bagi semua stakeholders penting, yakni para mitra pengemudi, merchants, konsumen, dan karyawan yang sudah berkontribusi dari awal berdiri hingga sekarang,” kata CEO Group GoTo Andre Soelistyo melalui konferensi pers, Selasa (15/3).

HARAPAN PENGEMUDI PASCAMERGER GOJEK-TOKOPEDIA
HARAPAN PENGEMUDI PASCAMERGER GOJEK-TOKOPEDIA (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.)

Saham GoTo di Beberapa Bursa

Tidak hanya di Indonesia, dalam jangka waktu dua tahun setelah melantai di BEI, GoTo berencana mengembangkan sayapnya lewat pencatatan saham ganda di bursa efek luar negeri alias dual listing. Berdasarkan catatan Katadata, GoTo berpotensi mencatatkan sahamnya di New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX), atau London Stock Exchange (LSE).

GoTo menjelaskan, tujuan penawaran saham internasional tersebut untuk membantu decacorn Tanah Air tersebut mengakses basis investor lebih luas. Untuk itu, GoTo ini berencana menerbitkan saham baru dalam rangka penambahan modal, tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu alias HMETD, sebanyak-banyaknya 10 % dari jumlah saham seluruhnya.

Sebelumnya, rencana penerbitan saham baru GoTo di kancah internasional tersebut, sudah disetujui oleh pemegang saham per 15 Desember tahun lalu. “Namun demikian, hal ini tunduk pada kondisi pasar dan persetujuan dari otoritas yang berwenang di yurisdiksi bursa efek di mana emiten akan tercatat,” jelas GoTo dalam prospektusnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Databoks, 62,4 % pemegang saham GoTo berasal dari berbagai kelompok. Sedangkan CEO GoTo, Andre Soelistyo memiliki kepemilikan 0,83 % dari total saham decacorn tersebut. Berikut grafik lengkap pemegang saham GoTo pasca IPO:

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...