Belanja Subsidi Bengkak 138% dari Pagu, Setengahnya ke Listrik dan BBM

Abdul Azis Said
4 Januari 2022, 16:35
subsidi, listrik, bbm, belanja, apbn
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/hp.
Petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat angin kencang di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/12/2021).

"Pemberian subsidi ini untuk apa? stabilisasi harga listrik. Selain memberikan insentif listrik dalam rangka PEN, subsidi listrik kita juga masih sangat tinggi," kata Sri Mulyani.

Di samping untuk beberapa kebutuhan energi, pemerintah menghabiskan Rp 102,7 triliun untuk memberi subsidi non-energi sepanjang tahun lalu. Ini terutama di sektor pertanian, properti hingga usaha kecil.

Anggaran subsidi non-energi tahun lalu naik 17,5% dari tahun sebelumnya. Selain itu nilai penyalurannya juga yang tertinggi dalam data lima tahun terakhir.

Subsidi energi ini dimanfaatkan untuk memberi subsidi untuk 7,9 juta ton pupuk dan memperhitungkan penyelesiaan tambahan anggaran untuk kurang bayar. Pemerintah juga memberikan subsidi untuk uang muka untuk pembelian 176,1 ribu unit rumah.

Sementara itu, subsidi bunga kredit program lebih tinggi karena menampung insentif subsidi bunga dan IJP (imbal jasa peminjaman) untuk 12 bulan (tahun 2020 untuk KUR 9 bulan dan Non KUR /IJP 6 bulan

"Kita memberikan subsidi bunga KUR kepada 12,8 juta debitur dengan realisasi penyaluran KUR sebesar Rp 284,9 triliun," kata Sri Mulyani.

 Sebagai informasi, belanja subsidi ini termasuk dalam kelompok belanja pemerintah pusat non Kementerian dan lembaga (non K/L).

Sekalipun belanja subsidi membengkak, namun realisasi belanja non K/L justru tidak terserap sepenuhnya.

Sri Mulyani melaporkan belanja non K/L sampai penutupan tahun sebesar Rp 812 triliun, atau hanya 88% dari pagu tahun lalu.

Hal ini dikarenakan realisasi pembayaran bunga utang tahun lalu yang lebih rendah Rp 29,8 triliun dari target.

Sementara secara keseluruhan belanja negara tahun 2021 melampaui target yakni Rp 2.001,1 triliun, atau 101,3% dari pagu yang disediakan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...