Penjelasan Sri Mulyani Soal Anggaran Bansos dan APBN Pemerintahan Baru

Ferrika Lukmana Sari
13 Maret 2024, 13:40
Sri Mulyani
Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani

"Apalagi, saat membaca raut muka, yaudah, tapi amazing sekali, dengan artificial intelligence, digital teknologi, Tiktok, Instagram dan segala macam deh, sering kalau ada yang forwad in ke aku, i dont even want to open it," kata dia.

Untuk saat ini, dia bersama Kemenkeu memilih fokus untuk mengerjakan APBN 2024 dan seluruh laporan keuangan sedang diaudit oleh BPK. Kemudian mempertanggung jawabkan APBN 2023.

"Nanti bulan Juni [audit] BPK selesai, jadi kita mikirin yang sudah selesai, jalan yang sekarang dan harus menyiapkan ke depan. Yang ke depan, bukan pemerintahan yang sekarang. Jadi bagaimana menyiapkan beberapa transisi [pemerintahan],"ujarnya.

Namun dalam kampanye, tiga capres telah menyampaikan apa saja visi-misi mereka jika terpilih nanti. Oleh karena itu, Kemenkeu harus memperhitungkan anggaran untuk program pemerintahan ke depan.

"Jadi kita akan hitung oke, proyeksi ke depan seperti apa, karena bagaimana pun juga kan, APBN dijaga harus tetap kredibel, karena ini alat yang dipakai pemerintahan tiap tahun, menghadapi pandemi, el nino, mau terjadi inflasi," katanya.

Untuk itu, pihaknya fokus menjaga APBN dengan terus berkonsultasi dan menjelaskan siklus APBN kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Saya juga jelaskan ke Pak Prabowo, kalau diumumkan menang, timnya siapa, bagaimana mengakomodasinya," ujarnya.

"Saya rasa itu sih, harus tetap profesional. Kan siklus politik dan sistem demokrasi sudah menentukan, dan kita menjaganya dari sisi APBN, governance-nya dijaga baik dan APBN tetap terjaga dengan baik," ujarnya.

Anggaran Bansos Tahun 2024

Dalam APBN, Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran perlindungan sosial atau perlinsos sebesar Rp 496,8 triliun pada 2024. Nilai ini meningkat 12,02% yoy dibandingkan realisasi 2023 sebesar Rp 443,5 triliun.

Besarnya angka ini tidak beda jauh dengan realisasi 2020 sebesar Rp 498 triliun karena untuk meredam dampak Covid-19. Namun seiring pemulihan ekonomi, dana perlinsos mulai susut pada 2021 dan 2022 masing-masing menjadi Rp 468,2 triliun dan Rp 460,6 triliun.

Memasuki tahun politik, anggaran perlinsos kembali naik. Hal ini seiring dengan rencana pemerintah menggulirkan program bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan kepada 18,8 juta kelompok penerima manfaat (KPM) yang merogoh kocek Rp 11,25 triliun.

Alokasi anggaran itu disiapkan untuk BLT periode Januari, Februari dan Maret 2024. Sehingga jika dihitung dengan tambahan dana BLT pangan tersebut, maka anggaran perlinsos tahun ini kemungkinan akan naik menjadi Rp 508,05 triliun.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...