Dukungan Alumni, Upaya Mendongkrak Lemahnya Suara Kalangan Terpelajar

Dimas Jarot Bayu
12 Februari 2019, 07:22
Joko Widodo mendapatkan dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Dukungan alumni sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang tergabung dalam Koalisi Alumni Diponegoro untuk calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi), di Semarang.

Dukungan alumni sejumlah perguruan tinggi dan sekolah menengah atas (SMA) untuk pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin terus mengalir. Derasnya deklarasi dukungan alumni ini merupakan strategi petahana untuk mendongkrak perolehan suaranya di kalangan terpelajar.

Paslon 01 tercatat telah mendapatkan dukungan dari alumni Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Di Jawa Timur, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan dari Forum Alumni Jawa Timur yang berasal dari Universitas Airlangga, ITS, Universitas Negeri Jember, Universitas Brawijaya, dan UPN Veteran Jawa Timur.

Di Jawa Tengah, dukungan mengalir dari Koalisi Alumni Diponegoro yang berasal dari Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, UIN Walisongo, dan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kemudian, Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Tujuh Belas Agustus, Universitas Stikubank. Lalu, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Universitas Wahid Hasyim.

Teranyar, Jokowi mendapatkan dukungan dari sejumlah alumni Universitas Trisakti. Dukungan itu dideklarasikan para alumni Trisakti di Hall Basket Senayan, Jakarta, Sabtu (9/2).

Di kalangan alumni SMA, Jokowi-Ma'ruf telah mendapatkan dukungan dari 375 SMA se-Jakarta. Tak hanya itu, pasangan petahana juga mendapatkan dukungan dari alumni SMA Pangudi Luhur, almamater calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengenyam pendidikan.

Gelombang deklarasi dukungan alumni universitas dan SMA ini diprediksi menjadi strategi petahana untuk mendongkrak perolehan suara di kalangan terpelajar. Pasalnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di basis massa tersebut sejak awal kampanye terus menurun.

Berdasarkan hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA per Januari 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kalangan terpelajar hanya sebesar 37,7%. Jika dibandingkan hasil survei Agustus 2018, elektabilitasnya menurun 2,7%. Enam bulan lalu, keterpilihan paslon 01 di kalangan terpelajar sebesar 40,4%.

Angka ini kalah jika dibandingkan yang dimiliki pesaing mereka, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Paslon nomor urut 02 itu tercatat memiliki tingkat keterpilihan sebesar 44,2% dari kalangan terpelajar per Januari 2019.

Hal senada juga tercermin dari hasil survei Celebes Research Center per Januari 2019. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di tingkat tamatan perguruan tinggi hanya 41,8%. Sementara, Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sebesar 44%.

"Saya kira ini pilihan strategi politik Jokowi-Ma'ruf dan timnya untuk mendongkrak elektabilitas," kata Direktur Riset Charta Politika Muslimin di Jakarta, Senin (11/2).

(Baca: Di Acara Alumni HMI, Jokowi Jelaskan Propaganda Rusia & Infrastruktur)

Dukungan Alumni SMA se-Jakarta untuk Jokowi-Ma'ruf
Dukungan Alumni SMA se-Jakarta untuk Jokowi-Ma'ruf (ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK)

Dukungan Harus Disertai Sikap Kritis

Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan, pola penggalangan dukungan dari alumni universitas dan SMA ini sebenarnya bukan hal yang baru. Jokowi pada Pilpres 2014 pun pernah melakukan hal serupa untuk menaikkan elektabilitas di kalangan terpelajar.

Persoalannya, upaya menggalang dukungan dari kalangan terpelajar nampak lebih sulit dalam kontestasi politik tahun ini. Pasalnya, kalangan terpelajar telah merasakan empat tahun pemerintahan Jokowi dan memiliki catatan kritis.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...