Blok Migas South Sumatra Block yang dikelola oleh PT Medco E&P Indonesia memainkan peranan penting dalam pasokan energi, terutama dalam mengatasi krisis gas pada Agustus 2025.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia dan Malaysia masih mengkaji pengelolaan wilayah kerja (WK) atau blok Ambalat
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan perusahaan Premier Oil Tuna b.v (Harbour Energy Group) mundur sebagai pengelola blok Tuna.
Pemerintah akan melelang 74 wilayah kerja atau blok migas hingga 2028. Lelang ini terbuka bagi perusahaan inyak dan gas maupun KKKS eksisting , baik dalam maupun luar negeri.
Petronas telah mengamankan Kontrak Bagi Hasil untuk Wilayah Kerja Serpang dan Binaiya di Indonesia, memperkuat komitmen untuk memperluas portofolio dan kemitraan energi regional.
Petronas umumkan rencana konsorsium dengan Pertamina dan TotalEnergies untuk mengelola WK migas di Bobara, Papua Barat, meningkatkan kolaborasi dalam investasi sektor migas.
ENI, perusahaan migas asal Italia, telah mengaktifkan produksi gas di Lapangan Merakes East, Kalimantan Timur, yang berpotensi menambah kapasitas produksi hingga 18.000 boepd.
Kufpec memperoleh persetujuan dari Menteri ESDM untuk pengembangan WK Migas Anambas, berencana meningkatkan produksi gas domestik dan ekspor pada 2027.
Medco Energi akan bekerja sama dengan SKK Migas untuk mengevaluasi lebih lanjut potensi komersial dari penemuan hidrokarbon di sumur eksplorasi West Kalabau-1, Blok Rimau, Sumatera Selatan.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyatakan hanya akan melakukan akuisisi blok penggalian di luar negeri jika memiliki potensi setidaknya 100 juta barel setara minyak.