Wakil Menteri LH, Diaz Hendropriyono, mengatakan pemerintah telah melakukan beberapa diskusi dengan dua organisasi internasional untuk mengakui Bursa Karbon Indonesia.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Imam Rachman, mengatakan transaksi Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bursa karbon Malaysia dan Jepang.
Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon melaporkan volume transaksi perdagangan karbon di IDXCarbon mencapai sebanyak 690.675 ton CO2e unit karbon pada Kuartal I 2025.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan Indonesia siap menyelengarakan perdagangan karbon luar negeri pertama mulai Senin (20/1).
Negara-negara industri yang menghasilkan emisi karbon tinggi, seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga Tiongkok berpotensimenjadi pelanggan perdagangan karbon di Indonesia.