Menurut Airlangga Hartarto, dengan perkiraan pengeluaran produk dan layanan halal US$ 281,6 miliar pada 2025, produksi produk halal harus didorong, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi target pasar.
KNEKS meminta agar pelaku ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dapat memanfaatkan besarnya peluang industri halal secara global yang nilainya mencapai US$ 2,02 triliun.
Pelaku industri makanan dan minuman pesimistis target sertifikasi halal pada 2024 akan tercapai jika BPJH tidak menambhan infrastruktur dan sumber daya manusianya.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan menarik para ahli Indonesia yang kini bekerja di luar negeri untuk pulang ke tanah air dan membantu pengembangan industri halal domestik.