Berita HET Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Kemendag mengakui tingginya harga Minyakita disebabkan proses distribusi yang tidak optimal, walau intervensi terhadap pelanggaran takaran tidak langsung mempengaruhi harga Minyakita ke HET.

Meski stok Cadangan Beras Pemerintah mencapai 2 juta ton, harga beras medium tetap naik sekitar 9%, menandakan ada anomali di pasar beras nasional.

Bapanas mendeteksi harga Gabah Kering Panen di beberapa provinsi masih di bawah Harga Eceran Tertinggi, dengan total tujuh provinsi tercatat termasuk Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat.

Pemerintah Jakarta mengkaji kenaikan HET LPG subsidi 3 kg untuk mengatasi disparitas harga dengan daerah sekitarnya dan upaya mengatasi kelangkaan pasokan.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa warung terdaftar dapat menjual kembali LPG 3kg, dengan harga agen disubsidi Rp 12.000-13.000/unit, mencapai konsumen seharga maksimal Rp 19.000/unit.

Harga jual minyak goreng MinyaKita di tingkat pengecer meroket menjadi Rp 15.700 per liter. Nominal ini lebih tinggi 12,14% dari harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp 14.000 per liter.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga eceran tertinggi atau HET Minyakita telah disesuaikan hari ini, namun terbatas untuk produsen.

Pemerintah sebelumnya menaikkan HET beras medium dari Rp 10.900 per kilogram menjadi Rp 12.500 per kg hingga akhir bulan ini.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras medium di pasar tradisional

Pemerintah menaikkan HET beras sementara pada 10 Maret 2024 sebesar Rp 1.000 per kg guna menjaga harga gabah tak terlalu anjlok. Namun, kebijakan ini diperpanjang hingga April.

Badan Pangan Nasional meyakini kebijakan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium mulai 10 sampai 23 Maret 2024 memberi manfaat untuk masyarakat. Apa pertimbangannya?

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan, latar belakang kenaikan HET Beras Premium adalah menjaga ketersediaan.

Center for Indonesian policy Studies atau CIPS menilai, harga beras yang terus naik membuktikan kebijakan HET tidak efektif dalam menstabilkan harga komoditas, terutama bahan pangan pokok.

KPPU menemukan adanya kenaikan harga gula, beras dan cabai melebihi harga eceran tertinggi (HET) di dua pasar tradisional yang terletak di Bandung.