Berita Rasio Pajak Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Menteri Keuangan Sri Mulyani diperkirakan bakal sulit mencapai target penerimaan pajak sebesar Rp 1.988,9 triliun karena menghadapi tantangan dari pelemahan harga komoditas dan konsumsi rumah tangga.

Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Soedradjad Djiwandono melihat peluang untuk meningkatkan rasio pajak dengan membasmi kongkalikong pajak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menolak menyusun analisa kebijakan dan peta jalan (road map) untuk mencapai rasio pajak 12%-23% dari PDB pada tahun 2025.

Rasio pajak pada masa pemerintahan Jokowi lebih rendah dibandingkan pada masa SBY. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi, harga komoditas hingga kebijakan pajak di tiap pemerintahan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut perbaikan rasio pajak dapat mendorong peringkat kredit Indonesia menjadi single A.

Sejumlah ekonom memperkirakan, pemerintahan era Prabowo Subianto akan sulit merealisasikan target rasio pajak sebesar 11,2%-12% pada tahun 2025.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut, apabila terpilih menjadi presiden, rasio pajak Indonesia akan naik 16%. Tak hanya itu, ia pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyentuh 8%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia kesulitan mengerek rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan akan menaikan rasio pajak Indonesia hingga 16% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendorong penerimaan pajak di Indonesia. Hal ini juga diharapkan dapat meningkat rasio pajak terhadap PDB.

Capres Anies Baswedan membidik rasio pajak di kisaran 13%-16% hingga tahun 2029. Berbagai strategi telah dipersiapkan Anies, termasuk menutup peluang Hengki Pengki atau penyelewangan pajak.