Minat investasi masyarakat terhadap surat berharga negara tinggi di tengah resesi ekonomi global. Untuk itu pemerintah menambahkan kuota SBR012 dengan harapan bisa memenuhi minat tersebut.
Pemerintah meraup Rp 23 triliun dari lelang surat utang negara atau SUN kemarin. Minat asing terhadap SBN mulai meningkat tercermin dari kenaikan penawaran yang masuk.
Pemerintah mencatat total penawaran yang masuk dalam lelang perdana Surat Utang Negara (SUN) kemarin (3/1) hanya mencapai Rp 28,32 triliun, jauh di bawah lelang perdana tahun lalu Rp 77,58 triliun.
Lelang Surat Utang Negara diminati investor ketika pasar memprediksi The Fed tak akan agresif hingga akhir tahun. Pemerintah kantongi utang baru Rp 19,06 triliun.
Fitch mempertahankan peringkat layak investasi Indonesia karena prospek pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang pemerintah terhadap PDB yang rendah.
Penurunan lelang SUN kedua terjadi di tengah kenaikan bunga acuan The Fed yang agresif pekan lalu meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap resesi di AS.
Nilai penawaran masuk atas lelang Surat Utang Negara pada Juni Rp 43,54 triliun. Investor tetap masuk meski ada sentimen inflasi dan kekhawatiran kenaikan suku bunga di AS.
Kemenkeu menerbitkan surat utang negara dalam yen Jepang sekitar Rp 9,04 triliun. Ini untuk membiayai defisit APBN, penanganan Covid-19, dan mendorong pemulihan ekonomi.
Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang resmi diterbitkan pemerintah. Ada 2 jenis SUN yaitu Surat Perbendaharaan Negara dan Obligasi Negara. Berikut cara membeli surat utang negara.