Uni Eropa Panik Cari Pasokan Batu Bara Usai Rusia Pangkas Pasokan Gas

Muhamad Fajar Riyandanu
21 Juni 2022, 11:31
batu bara, uni eropa, rusia, gas, pltu
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Sebuah truk pengangkut batu bara melintasi jalan tambang batu bara di Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Rabu (7/7/2021).

Menanggapi adanya transisi tersebut, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, memperingatkan negara-negara anggota UE untuk tidak mundur dalam upaya jangka panjang mereka untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Von der Leyen meminta negara anggota UE harus tetap fokus pada investasi untuk energi terbarukan disaat sejumlah negara mencoba untuk mencegah krisis energi nasional.

“Kami harus memastikan bahwa kami menggunakan krisis ini untuk bergerak maju dan tidak mundur dari bahan bakar fosil yang kotor,” kata von der Leyen sebagaimana dikutip dari Financial Times pada Selasa (21/6).

Menurutnya, peningkatan penggunaan batu bara akan segera terjadi, meskipun hanya sementara. Hal tersebut telah memicu kekhawatiran bahwa negara-negara Eropa dapat menggunakan krisis untuk menunda peralihan ke penggunaan energi alternatif yang kurang berpolusi.

Von der Leyen mengatakan UE memiliki 'langkah-langkah darurat' untuk menanggapi ancaman jatuhnya pasokan energi dari Rusia. Ia menyebut UE akan mengambil langkah selektif untuk memprioritaskan industri mana saja yang dapat menerima gas.

Invasi Moskow ke Ukraina telah membuyarkan urgensi pada rencana UE untuk beralih ke energi terbarukan. Di bawah rencana 'REPowerEU', blok barat bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia, mendiversifikasi sumber gasnya dan memperluas kapasitas angin dan surya.

Selain Jerman, Italia, Austria, dan Belanda, Inggris juga menjadi negara yang sibuk mencari pengganti sumber energi dari Rusia. Jika empat negara sebelumnya mencari suplai batu bara, Inggris mengambil langkah yang berbeda. Mereka berupaya mencari sumber energi kurang berpolusi seperti gas bumi.

Pada pekan sebelumnya, Inggris telah mendapatkan kesepakatan dengan Norwegia untuk mengirimkan tambahan 1 miliar meter kubik (bcm) gas setiap musim dingin selama tiga tahun ke depan.

Kesepakatan itu akan membuat total volume tahunan yang dikirim oleh Equinor ke Centrica menjadi 10 bcm, mewakili sekitar 13% dari total konsumsi gas tahunan di Inggris dan selanjutnya menetapkan Norwegia sebagai sumber utama pasokan gas negara itu.

Perjanjian tersebut juga dapat memberikan jaminan atas pasokan gas dan listrik Inggris pada musim dingin ini. Analis dan akademisi mengkhawatirkan kemungkinan krisis pasokan di seluruh Eropa jika Rusia menghentikan pasokan gas ke benua itu sepenuhnya.

Kekhawatiran itu diperburuk minggu ini setelah Gazprom milik negara Rusia memutuskan untuk mengurangi ekspor gas ke Eropa.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...