Top News: Warren Buffet Enggan Beli Kripto, Peluang Ahok Maju Pilkada

Aryo Widhy Wicaksono
9 Maret 2024, 05:30
Ilustrasi bitcoin, crytocurrency, mata uang kripto
123rf.com/traviswolfe
Ilustrasi bitcoin, crytocurrency, mata uang kripto

"Kami lebih banyak concern pada pengembangan energi baru terbarukan juga menambah kapasitas eksisting sekarang," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail, Kamis (15/6).

3. Ahok Tetap Bisa Ikut Pilkada Meski Status Mantan Napi, Ini Aturannya

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, disebut-sebut sebagai salah satu tokoh yang berpeluang untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar November 2024 mendatang.

Beberapa pengamat menilai, pria asal Kabupaten Belitung Timur ini, masih memiliki basis suara yang kuat, dan mampu berkompetisi dengan tokoh-tokoh lain, seperti Anies Baswedan atau Ridwan Kamil.

Ahok sendiri tidak menutup peluang dirinya untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada 2024 nanti.

Menurutnya, sebagai kader partai politik, berpartisipasi di Pilkada DKI Jakarta bukan sesuatu yang tidak mungkin. Hal ini ia ungkapkan dalam podcast bersama Merry Riana dalam video yang diunggah di kanal YouTube @Merry-Riana, Kamis (7/3).

Meski demikian, status sebagai mantan narapidana yang disandang Ahok menjadi perhatian. Sebab, status ini kerap menjadi perdebatan apakah seseorang mantan narapidana dapat menduduki jabatan publik atau tidak.

4. Ahok Singgung Umur Kaesang, Ini Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengomentari potensi putra bungsu Presiden Joko Widodo yakni Kaesang Pangarep untuk maju Pemilihan Kepala Daerah DKI. Ahok mengatakan Kaesang bisa saja melampaui aturan usia untuk maju ke pilkada tahun ini.

"Mungkin ada teman atau saudara bisa mengajukan (gugatan) ke Mahkamah Konstitusi," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam Youtube Merry Riana, Kamis (7/3).

Komentar Ahok soal Kaesang ini merupakan bagian dari salah satu tema pembicaraannya dengan Merry. Sang pembawa acara sempat memberikan tiga nama tokoh terkait DKI Jakarta untuk dikomentari Ahok yakni Kaesang, Ridwan Kamil, dan Ahmad Sahroni.

Saat ditanya soal Ridwan Kamil, Ahok mengaku tidak begitu kenal secara pribadi. Ia lalu meminta Merry untuk bertanya kepada warga Bandung soal Kang Emil.

Sedangkan terkait Sahroni, Ahok menyebut Bendahara Partai Nasdem itu memiliki kekayaan karena terkait bisnis minyak Pertamina. Mantna Bupati Belitung Timur itu lalu berkelakar enggan mengomentari Sahroni karena berada di Komisi Hukum DPR.

5. Anies Respons Isu Pencabutan KJMU, Kritik Heru Budi

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengomentari pemutusan sepihak Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul alias KJMU oleh Pj Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono.

Menurutnya, Heru seharusnya meneruskan pemberian beasiswa hingga penerimanya lulus kuliah, bukan di tengah perkuliahan.

“Kalaupun tidak mau diteruskan programnya, maka lakukan itu dengan cara tidak ada rekrutmen yang baru. Tapi yang sudah masuk ke dalam penerima, harus dibiayai sampai tuntas,” ujar Anies usai salat Jumat di Masjid Raya Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, (8/3).

Mantan Gubernur Jakarta ini lalu mengumpamakan pencabutan ini layaknya pengelolaan sebuah sekolah. Bila sekolah dinyatakan akan tutup, maka tetap harus menuntaskan pembiayaan siswa yang sudah mendaftar sebelumnya.

“Kalau memang tidak bisa, disiapkan tempat baru ke mana dia harus belajar supaya tidak terbengkalai,” katanya.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...