Banyak Pejabat Negara Berbisnis Batu Bara, RUU EBET Lambat Jadi UU

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Agustus 2022, 15:56
ruu ebet, ruu ebt, dpr, batu bara, energi fosil
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Sebuah truk pengangkut batu bara melintasi jalan tambang batu bara di Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Rabu (7/7/2021).

Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan tercatat sebagai pemilik Nusantara Energy Resources yang menaungi 17 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti kehutanan, kertas dan bubur kertas, kelapa sawit, tambang batu bara, dan perusahaan jasa.

Adapun perusahaan batu bara Prabowo yaitu Nusantara Kaltim Coal. Anak perusahaan Nusantara Energy yang didirikan pada 2005 ini memiliki hak konsesi meliputi area seluas 60.000 pertambangan batu bara di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Selanjutnya ada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang tercatat sebagai pemilik saham PT Toba Sejahtra sebesar 99,9%. Toba Sejahtra memiliki saham di PT Toba Bara Sejahtera sebesar 10%.

Saat ini, terdapat 16 perusahaan di bawah payung Toba Sejahtra dengan pertambangan batu bara di Kutai Kartanegara sebagai bisnis utamanya.

Laporan Global Witness pada 2 April 2019, menyebut Luhut menjual 62% saham Toba Bara Sejahtra miliknya ke pembeli yang diduga adalah perusahaan cangkang pada 2016, Highland Strategic holding. Pada tahun 2007, Toba mengoperasikan tambang batu baranya yang pertama serta menghasilkan pendapatan sebesar US$ 5 juta.

Jatam juga menyebut keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dalam korporasi batu bara. Saudara kandungnya Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang pada 2015 harta kekayaannya tercatat sebesar US$ 605 juta.

Perusahaan induknya PT Trinugraha Thohir (TNT Group) juga membawahi PT Surya Essa Perkasa, PT Wahanaartha Harsaka, Restoran Hanamasa, Pronto, dan Yakun Kaya Toast.

Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam laporan yang ditulis Jatam tersebut, Airlangga tercatat sebagai komisaris di perusahaan tambang batu bara PT Multi Harapan Utama (MHU) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur seluasnya 39.972 hektar.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Garibaldi Tohir juga merupakan komisaris PT Merdeka Copper Gold, salah satu pemegang saham PT Bumi Suksesindo yang menambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Industri pertambangan di Selatan Banyuwangi ini juga berpotensi akan terus meluas hingga ke Kecamatan Siliragung. Hal ini dikuatkan oleh Perda Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032.

Dalam pasal 60 huruf a, dinyatakan bahwa kawasan pertambangan mineral logam akan dikonsentrasikan pada 2 kecamatan yang terletak di pesisir Selatan Banyuwangi, yakni Pesanggaran dan Siliragung, dengan luasan mencapai 22.600 hektare.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...