Proyeksi Ekonomi Global Dipangkas, Rupiah Dibuka Melemah Rp 14.365/US$

Abdul Azis Said
20 April 2022, 09:31
rupiah, pertumbuhan ekonomi, rusia, ukraina
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020).

Di samping itu, sentimen pengetatan moneter bank sentral AS, The Fed yang tampaknya akan lebih agresif, masih membebani pergerakan rupiah. Sejumlah pejabat The Fed menyerukan kenaikan suku bunga lebih tinggi pada pertemuan bulan depan, bahkan tidak menutup kemungkinan naik sampai 75 basis poin (bps).

Indeks dolar AS dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS juga makin naik karena antisipasi pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif. Ini bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap rupiah. 

"Indeks dolar AS bertahan di atas angka 100 dan yield tenor 10 tahun mendekati 3% atau yang tertinggi lebih dari tiga tahun," kata Ariston.

Namun, minat investor asing masih tinggi terhadap pasar keuangan dalam negeri. Hal ini dinilai bisa menahan pelemahan. Asing masih mencatatkan net buy pada perdagangan IHSG kemarin. 

Selain itu, surplus neraca perdagangan Indonesia selama 23 bulan terakhir bisa menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca dagang pada Maret 4,53% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 3,82%.

Analis Bank Mandiri Rully A Wisnubroto memprediksi rupiah stabil hari ini, sebagai dampak rilis neraca dagang awal pekan ini. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp 14.320 - RP 14.372 per dolar AS.

Menurutnya, rilis IMF yang merevisi pertumbuhan ekonomi global tidak terlalu memengaruhi rupiah.

"Namun masih perlu diwaspadai sentimen global di tengah pergerakan dolar AS yang cenderung menguat signifikan terhadap beberapa mata uang lainnya dan imbal hasil US Treasury yang terus naik," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...